Al Ustadz Zainul Arifin
Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri Rahimahullah berkata:
“Barang siapa yang ilmunya membuat dia menangis, maka dia seorang yang alim.”
Allah berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepadanya, mereka menyungkurkan muka mereka sambil bersujud.” (Al-Isra: 107)
Dan Allah berfirman: “Apabila dibacakan ayat-ayat Ar Rahman kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan sujud dan menangis.” (Maryam: 58)
(Mawa’izh lil Imam Sufyan Ats-Tsauri, hal. 132-133)
Al-Imam Hasan Al Bashri Rahimahullah berkata:
“Andai seseorang menangis pada sekumpulan manusia karena takut kepada Allah, niscaya mereka akan dirahmati semuanya.”
“Tidak ada satu amalanpun kecuali ada timbangannya yang jelas kecuali menangis karena takut kepada Allah. Allah tidak membatasi sedikitpun dari setiap tetes air matanya”.
Dan beliau juga berkata:
“Tidaklah seseorang menangis kecuali hatinya menjadi saksi akan kebenaran atau kedustaaan dia.”
(Mawa’izh lil Imam Al Hasan Al Bashri, hal. 109)
Abdul-Karim bin Rasyid Rahimahullah berkata:
Aku pernah berada di majelis Al-Hasan Al-Bashri, kemudian ada yang menangis dengan mengeraskan tangisannya. Maka Al-Hasan berkata, “Sesungguhnya sekarang setan telah membuat orang ini menangis.”
(Mawa’izh lil Imam Al Hasan Al Bashri, hal. 152)
Al-Imam Fudhail bin ‘Iyyadh Rahimahullah berkata:
“Menangis itu bukanlah dengan tangisan mata (saja). Akan tetapi dengan menangisnya hati. Sungguh, ada seseorang yang terkadang kedua matanya menangis sementara hatinya mengeras. Karena tangisan seorang munafiq adalah dengan kepalanya, bukan dengan hatinya.”
(Mawa’izh lil Imam Al Fudhail bin ‘Iyyadh, hal. 54)
Majalah Asy-Syari’ah hal. 1 (Vol. I/No. 11/1425 H/2004)