Takut Kepada Allah (Bagian 3)

Dari Kitab Riyadhus Shalihin oleh Imam An Nawawi pada bab ke-50

باب الخوف

Takut Kepada Allah Subhanahu wata’ala (Artikel Bagian 3)

وعن أبي هريرة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال قرأ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم {يومئذ تحدث أخبارها} (الزلزلة 4) ثم قال: <أتدرون ما أخبارها؟> قالوا: اللَّه ورسوله أعلم. قال: <فإن أخبارها أن تشهد على كل عبد أو أمة بما عمل على ظهرها تقول: عمل كذا وكذا يوم كذا وكذا؛ فهذه أخبارها> رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَقَالَ حَدِيْثٌ حَسَنٌ.

Dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam membaca ayat, “Pada hari itu bumi akan memberitahukan kabar-kabarnya,” kemudian beliau Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Adakah engkau semua mengetahui, apakah kabar-kabarnya itu?” Para sahabat berkata: “Allah dan RasulNya adalah lebih mengetahui.” Beliau Shallallahu’alaihi wasallam lalu bersabda: “Sesungguhnya kabar-kabar yang akan diberitahukan itu ialah bahwa bumi itu akan menyaksikan pada setiap hamba, lelaki atau perempuan, perihal apa yang dilakukan di atas bumi itu. Bumi akan mengucapkan: “Orang ini akan melakukan begini dan begitu pada hari ini dan itu. Inilah kabar-kabarnya.” (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan)

Keterangan:

Sanad hadits ini dha ‘if. Karena ada perawi yang bernama Yahya bin Abi Sulaiman Al Madani, orang yang lemah dalam periwayatan haditsnya.

Lihat Adh-Dha’ifah hadits no. 4834 dan Takhrij Riyadhush-Shalihin Syu’aib Al Arnauth, hadits no. 408.

وعن أبي سعيد الخدري رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: <كيف أنعم وصاحب القرن قد التقم القرن، واستمع الإذن متى يؤمر بالنفخ فينفخ> فكأن ذلك ثقل على أصحاب رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم فقال لهم: <قولوا حسبنا اللَّه ونعم الوكيل> رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَقَالَ حَدِيْثٌ حَسَنٌ.

<القرن> : هو الصور الذي قال اللَّه تعالى (الزمر 68): {ونفخ في الصور} كذا فسره رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم.

Dari Abu Said al-Khudri Radhiallahu’anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Bagaimanakah saya akan dapat bersenang-senang sedang malaikat yang bertugas meniup sangkakala sudah meletakkan mulutnya pada hujung sangkakala sebagai tanda sudah dekatnya hari kiamat, sambil mendengarkan perintah, kapan saja ia diperintah untuk meniupnya itu, maka seketika itu pula ia akan meniupkannya.” Berita yang sedemikian dirasakan amat berat sekali oleh para sahabat Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, lalu beliau Shallallahu’alaihi wasallam bersabda kepada mereka: “Ucapkan sajalah: Hasbunallah wa ni’mal wakil – yakni cukuplah kita semua menyerahkan diri kepada Allah dan Dia adalah sebaik-baiknya Zat yang diserahi.” (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan)

Alqarn ialah terompet yang difirmankan oleh Allah Ta’ala [QS. Az Zumar : 68 “dan ditiuplah dalam terompet”]. Demikianlah yang ditafsirkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam.

وعن أبي هريرة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: <من خاف أدلج، ومن أدلج بلغ المنزل، ألا إن سلعة اللَّه غالية، ألا إن سلعة اللَّه الجنة> رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَقَالَ حَدِيْثٌ حَسَنٌ.

<أدلج> بإسكان الدال ومعناه: سار من أول الليل. والمراد: التشمير في الطاعة، والله أعلم.

Dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang takut bermalam, tentu ia terus berjalan di waktu malam dan barangsiapa yang berjalan malam-malam, tentu sampai di rumah. Ingatlah bahwasanya harta-benda Allah itu adalah mahal sekali. Ingatlah bahwasanya harta-benda Allah yang dimaksudkan itu ialah syurga.” (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahawa ini dalah Hadis hasan)

Adlaja dengan sukunnya dal, bermakna : berjalan di waktu permulaan malam. Adapun maksudnya ialah supaya kita semua giat-giat untuk melakukan ketaatan kepada Allah. Wallahu a’lam

وعن عائشة رَضِيَ اللَّهُ عَنْها قالت سمعت رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يقول: <يحشر الناس يوم القيامة حفاةً، عراةً، غرلاً> قلت: يا رَسُول اللَّهِ الرجال والنساء جميعاً ينظر بعضهم إلى بعض؟ قال: <يا عائشة الأمر أشد من أن يهمهم ذلك

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Dikumpulkanlah sekalian manusia di padang mahsyar pada hari kiamat dengan telanjang kaki, telanjang tubuh dan tidak berkhitan kemaluannya.” Saya bertanya: “Ya Rasulullah, kalau begitu kaum wanlta dan kaum pria semuanya dapat melihat antara yang sebagian dengan sebagian yang lainnya.” Beliau Shallallahu’alaihi wasallam menjawab: “Hai Aisyah, peristiwa pada hari itu lebih sangat untuk menjadi perhatian mereka daripada memperhatikan orang lain.”

> وفي رواية: <الأمر أهم من أن ينظر بعضهم إلى بعض> مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

<غرلاً> بضم الغين المعجمة: أي غير مختونين.

Dalam riwayat lain disebutkan: “Peristiwa pada hari itu lebih penting untuk diperhatikan oleh setiap orang” (Muttafaq ‘alaih)

Ghurlan dengan dhammahnya ghain artinya tidak berkhitan.

Kami adalah penuntut ilmu, seorang sunniy salafy

Ditulis dalam Hidupkan Sunnah
KALENDER HIJRIAH

"Bukan suatu aib bagi seseorang untuk menampakkan manhaj Salafus Shalih, menisbatkan diri dan bersandar kepadanya bahkan wajib menerimanya dengan (menurut) kesepakatan para ulama karena sesungguhnya manhaj Salafus Shalih itu tidak lain hanyalah kebenaran." (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Kitab Al Fatawa 4/149)

:: Pengunjung Blog Sunniy Salafy disarankan menggunakan Google Chrome [Klik disini] supaya daya jelajah anda lebih cepat ::

Radio Sunniy Salafy

Kategori
Permata Salaf

image