Arsip Blog

Syarat-Syarat Dikabulkannya Doa

al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah Doa-doa dan permintaan perlindungan kepada Allah Azza wa Jalla kedudukannya seumpama pedang, yang mana pedang sangat tergantung pada orang yang menggunakannya, bukan semata-mata ketajamannya. Maka kapan pedang tersebut merupakan pedang yang sempurna tiada cacat padanya, lengan

Ditulis dalam Ad Dau wad Dawa, Renungan Salaf, TAZKIYATUN NUFUS

Doa Merupakan Obat Yang Bermanfaat Untuk Menyembuhkan Penyakit dan Bisa Menghilangkan Masalah

al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah Doa merupakan obat yang paling bermanfaat. Ia merupakan musuh bagi musibah. Dapat mengobatinya dan mengatasinya, mencegah turunnya musibah atau mengangkatnya atau meringankannya. Ia adalah senjata orang mukmin sebagaimana diriwayatkan al-Hakim dalam Shahihnya dari hadits Ali bin

Ditulis dalam Ad Dau wad Dawa, Jawabul Kafi, Renungan Salaf, TAZKIYATUN NUFUS

Tatkala Doa Tidak Ada Pengaruhnya

al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah Demikian pula doa, sesunggunya dia termasuk penyebab yang paling kuat dalam menolak al-makruh (sesuatu yang tidak disukai) dan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Namun terkadang doa tidak ada pengaruhnya dikarenakan: 1. Lemahnya doa yang dia panjatkan

Ditulis dalam Ad Dau wad Dawa, Jawabul Kafi, Renungan Salaf, TAZKIYATUN NUFUS

Berusaha Sekuat Tenaga Untuk Menjalankan Ketaatan Kepada Allah Subhanahu wata’ala

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Dalam kitab Shahih-nya, Imam Muslim telah meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu. Dia berkata Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ، احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلاَ

Ditulis dalam Renungan Salaf, Tuhfatul Iraqiyah

Inilah Tiga Sifat Jiwa Manusia yang Disebutkan Dalam al-Quran

al-Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah Inilah dunia sebagai tempat mihnah (ujian) dan cobaan. Dan sungguh Allah Subhanahu wata’ala telah menyifati jiwa manusia dalam al-Qur’an dengan tiga sifat: 1) al-Muthma’innah (jiwa yang tenang) 2) al-Ammaarah bi as-suu’ (jiwa yang suka menyuruh kepada

Ditulis dalam Ighatsatul Lahafan, Renungan Salaf, TAZKIYATUN NUFUS

Inilah Landasan Mereka dalam Mencintai Allah Subhanahu wata’ala

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Landasan cinta adalah ma’rifatullah (mengenal Allah Subhanahu wata’ala) dan baginya ada 2 landasan: Landasan pertama, yang disebut cintanya orang-orang kebanyakan, yaitu mencintai Allah Ta’ala karena perbuatan baik yang Allah Ta’ala curahkan kepada hamba-hamba-Nya. Mencintai Allah Ta’ala

Ditulis dalam Renungan Salaf, TAZKIYATUN NUFUS, Tuhfatul Iraqiyah

Berloyalitas Kepada Wali-Wali-Nya dan Memusuhi Musuh-Musuh-Nya Adalah Hakikat Kecintaan Kepada Allah Subhanahu wata’ala

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Allah Subhanahu wata’ala telah berfirman dalam kitab-Nya, قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ “Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah

Ditulis dalam Renungan Salaf, Tuhfatul Iraqiyah

Wasiat Luqman al-Hakim Kepada Anaknya yang Diabadikan Dalam al-Quran

asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu Allah Subhanahu wata’ala berfirman mengabarkan tentang wasiat Luqman kepada putranya, yaitu Luqman bin ‘Unaqa’ bin Sadun. Sedangkan nama putranya adalah Tsaran, menurut satu pendapat yang diceritakan oleh as-Suhaily. Allah Subhanahu wata’ala telah menyebutkannya dengan sebaik-baik

Ditulis dalam Potret Keluarga, Renungan Salaf, Tafsir al-Quran, Tokoh Teladan, Urgensi Dakwah

Sabarlah Kamu dalam Menuntut Ilmu Syar’i

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Allah Subhanahu wata’ala telah menyebutkan kata “ash-shabr” dalam al-Quran lebih dari 90 kali. Dan Dia menyandingkannya dengan kata shalat dalam firman-Nya, وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلا عَلَى الْخَاشِعِينَ “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar

Ditulis dalam Ilmu dan Ulama, Renungan Salaf, Tuhfatul Iraqiyah

Berjuang Mengendalikan dan Mengalahkan Hawa Nafsu yang Berkecamuk di Dalam Qalbu

al-Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah Sesungguhnya seluruh penyakit-penyakit qalbu berasal dari jiwa. Maka al-mawadul fasidah (unsur-unsur yang rusak) selalu bersumber darinya, lalu daripadanya menyebar ke seluruh anggota tubuh, dan yang pertama kali diserang adalah qalbu. Dengan demikian, kalau jiwanya sudah rusak

Ditulis dalam Ighatsatul Lahafan, Renungan Salaf, TAZKIYATUN NUFUS
KALENDER HIJRIAH

"Bukan suatu aib bagi seseorang untuk menampakkan manhaj Salafus Shalih, menisbatkan diri dan bersandar kepadanya bahkan wajib menerimanya dengan (menurut) kesepakatan para ulama karena sesungguhnya manhaj Salafus Shalih itu tidak lain hanyalah kebenaran." (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Kitab Al Fatawa 4/149)

:: Pengunjung Blog Sunniy Salafy disarankan menggunakan Google Chrome [Klik disini] supaya daya jelajah anda lebih cepat ::

Radio Sunniy Salafy

Kategori
Permata Salaf

image