[Bagian 4] Kita Akan Memulai Perjuangan Ini Dengan Sesuatu Yang Baik

La Adri At Tilmidz

(Bagian 4 – Ittiba’ Ar Rasul Shallallahu’alaihi wasallam)

Ikhwani fiddin a’azzaniallahu wa iyakum. Siapakah yang mula-mula diperintahkan Allah untuk berdakwah, siapakah yang mula-mula diperintahkan Allah Ta’ala untuk berjihad. Al jawab adalah para nabi dan pengikutnya.

Bukan tanpa petunjuk jika Allah Ta’ala perintahkan manusia dan bukan tanpa bimbingan jika Allah Ta’ala menyuruh manusia melainkan telah ada rambu-rambu dan contoh dalam bersikap.

Apakah engkau mengira bahwa engkau yang paling pandai dalam berdakwah ? yang paling pandai dalam berjihad ? dan yang paling pandai dalam berislam ? sehingga engkau berjuang dengan caramu sendiri dan tidak mengikuti Ar Rasul Shallallahu’alaihi wasallam dengan alasan sudah tidak berlaku lagi cara dakwah nabi. Allahu musta’an.

أَفَمَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى تَقْوَى مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٍ خَيْرٌ أَمْ مَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى شَفَا جُرُفٍ هَارٍ فَانْهَارَ بِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ وَاللهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِيْنَ

“Apakah orang-orang yang mendirikan bangunannya di atas dasar takwa kepada Allah dan keridhaan-Nya itu yang baik ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengannya ke dalam neraka Jahannam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim.” (At-Taubah: 109)

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُوْلِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ اْلآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيْرًا

“Sungguh telah ada bagi kalian pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik (yaitu) bagi orang yang mengharapkan Allah dan hari akhir dan bagi orang yang banyak mengingat Allah.” (Al-Ahzab: 21)

Oleh karena itu wahai saudaraku, ikutilah nabi dalam berjihad, ikutilah nabi dalam cara berdakwah termasuk pula mengikuti nabi Shallallahu’alaihi wasallam dalam mendirikan khilafah Islamiyah. Jangan engkau mengira tidak ada petunjuk dari nabi Shallallahu’alaihi wasallam

Suatu perkara yang mustahil, hal itu akan terwujud tanpa meneladani jejak langkah generasi yang telah berhasil. Sebagaimana ditegaskan oleh Al-Imam Malik Rahimahullah

لَنْ يَصْلُحَ آخِرُ هَذِهِ اْلأُمَّةِ إِلاَّ بِمَا صَلُحَ بِهِ أَوَّلُهَا

“Tidak akan menjadi baik generasi akhir umat ini kecuali dengan perkara-perkara yang dengannya telah menjadi baik generasi awal umat ini.”

Atas dasar itulah marilah kita sungguh-sungguh menengok dan merujuk kepada jejak langkah generasi terbaik umat ini. Dengan meninggalkan segala bentuk ra`yu, pikiran, dan cara yang sama sekali tidak dilandasi oleh jejak langkah generasi awal umat ini, karena hal itu tidak lain hanya akan mendatangkan kehancuran.

كُلُّ خَيْرٍ فِي اتِّبَاعِ مَنْ سَلَفَ وَكُلُّ شَرٍّ فِي ابْتِدَاعِ مَنْ خَلَفَ

Segala bentuk kebaikan didapati pada sikap ittiba’ (mengikuti) jejak (generasi) Salaf. Dan segala bentuk keburukan didapati pada tindakan ibtida’ (mengada-ada) oleh generasi belakangan.

Inilah awal perjuangan kita, karena kita akan memulai perjuangan ini dengan sesuatu yang baik, yaitu mengikuti perjuangan dan metode dakwah nabi Shallallahu’alaihi wasallam. Insya Allah akan membawa berkah dan kemenangan ada di tangan kita, insya Allah.

Abbad bin ‘Abbad Rahimahullah berkata: “Al Qur`an adalah imam Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, dan Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam adalah pemimpin bagi para shahabatnya, dan shahabat-shahabat beliau adalah pemimpin bagi umat yang setelahnya.” (Min Washaya Salaf hal. 28).

Umar bin Abdul ‘Aziz Rahimahullah berkata: “Sungguh Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan para shahabatnya telah memberikan bimbingan. Barangsiapa yang mengambilnya maka hal itu adalah suatu sikap membenarkan Kitabullah, penyempurnaan ketaatan, dan sebuah ketegaran dalam beragama. Barang siapa mengambil petunjuk dengannya sungguh dia akan terbimbing dan barangsiapa menolongnya maka dia akan ditolong. Siapa yang menyelisihinya serta mengikuti selain dari jalan orang-orang yang beriman (para shahabat) maka Allah akan palingkan dia sebagaimana dia telah berpaling dan akan masukkan dia ke jahannam sebagai tempat kembali yang paling jelek.” (Min Washaya Salaf hal. 84-85)

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا

“Dan barangsiapa yang menentang Ar-Rasul setelah jelas baginya petunjuk dan mengikuti selain jalan orang-orang mukminin niscaya dia Kami palingkan sebagaimana dia telah berpaling dan akan Kami masukkan dia ke neraka jahannam sebagai sejelek-jelek tempat kembali.” (An-Nisa`: 115)

Al-Imam Al-Barbahari Rahimahullah berkata: “Asas ditegakkannya jamaah adalah para shahabat Nabi Ridhwanullah ‘alaihim jami’an dan mereka adalah Ahlus Sunnah wal Jamaah. Maka barangsiapa yang tidak mengambil dari mereka maka sungguh telah sesat dan berbuat bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat dan setiap kesesatan dan pelakunya tempatnya adalah neraka.” (Syarhus Sunnah hal. 68)

Beliau juga berkata: “Takutlah kepada Allah! Takutlah kepada Allah dalam dirimu! Hendaknya kamu berpegang dengan atsar dan dan para ulamanya, hendaknya kalian mengikuti. Sesungguhnya agama itu dengan mengikuti (ittiba’).” (Syarhus Sunnah hal. 128)

Salamah bin Sa’id berkata: “Para ulama adalah lentera yang dengannya umat akan mencari secercah cahaya.” (Sallus Suyuf wal Asinnah hal. 68)

Wahai saudaraku, perhatikanlah saat ini, di mana keadaan sungguh rusak dan buruk keadaannya. Sebagian kaum muslimin berjihad dan berdakwah dengan tata caranya sendiri sebagaimana Kaum sufi berislam dengan perasaan dirinya, Lebih buruk lagi mereka yang berkelomok-kelompok berjuang berdasarkan peraturan pendiri kelompoknya. Lihatlah Ikhwanul Muslimin dengan apa mereka berjuang melainkan dengan cara Hasan Al Bana. Juga Hizbut Tahrir berjuangn dengan metode Taqiyudin An Nabhabi, Jamaah kompor wa slimut Firqoh Tabligh berdakwah dengan mimpi Muhammad Ilyas Al Kandhalawi, dan semua kelompok berjuang dan berdakwah serta berjihad dengan metode masing-masing.

Jika sudah demikian bagaimana Allah Tabaroka wata’ala akan ridho sementara kaum Muslimin yang berjuang dengan metode Rasul disebut orang yang kuno dan disebut orang yang tidak paham fiqhul waqi”. Allahu musta’an.

Dengan inilah kita akan memulai perjuangan ini, yaitu dengan Ittiba’ Ar Rasul Shallallahu’alaihi wasallam. Kita ajarkan anak dan istri kita untuk berjuangan dengan cara ini, sehingga dari keluarga kita akan muncul pancaran kekuatan yang dahsyat akibat mengikuti Ar Rasul Shallallahu’alaihi wasallam, insya Allah.

Wallahu a’lamu bish shawab.

Kami adalah penuntut ilmu, seorang sunniy salafy

Ditulis dalam Akhlak Salaf
KALENDER HIJRIAH

"Bukan suatu aib bagi seseorang untuk menampakkan manhaj Salafus Shalih, menisbatkan diri dan bersandar kepadanya bahkan wajib menerimanya dengan (menurut) kesepakatan para ulama karena sesungguhnya manhaj Salafus Shalih itu tidak lain hanyalah kebenaran." (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Kitab Al Fatawa 4/149)

:: Pengunjung Blog Sunniy Salafy disarankan menggunakan Google Chrome [Klik disini] supaya daya jelajah anda lebih cepat ::

Radio Sunniy Salafy

Kategori
Permata Salaf

image