Dan Asas Yang Dibangun di Atasnya Al Jama’ah Adalah Para Shahabat Radhiallahu’anhuma (Bagian 2)

Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan tentang makna perkataan Al Imam Al Barbahari Rahimahullahu Ta’ala, “Dan Asas yang dibangun di atasnya Al Jama’ah adalah para shahabat Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam -Radhiallahu’anhuma-”

Maka pada bagian kali ini akan dijelaskan makna kalimat selanjutnya, “Dan setiap bid’ah adalah sesat” -Abu Harun-

Syaikh Allamah Ahmad bin Yahya An Najmi

[Bagian 2]

Kemudian Al Imam Al Barbahari rahimahullah berkata:

وكل بدعة ضلالة والضلال وأهله في النار

“Dan setiap bid’ah adalah sesat”, yakni setiap perkara yang diada-adakan dalam agama Islam ini adalah sesat. Sebab seorang mubtadi’ (ahlul bid’ah) dengan bid’ah yang telah ia munculkan melazimkan bagi dirinya dua kemungkinan:


1. Mungkin ia mengatakan bahwa Islam ini telah sempurna, tidak butuh lagi tambahan dan penyempurnaan. Maka saat itulah berarti dia telah mengakui kesesatan yang ada pada dirinya, sebab ia telah memasukkan ke dalam agama Islam sesuatu yang sama sekali bukan dari ajaran Islam.

2. Mungkin juga ia mengatakan bahwa agama Islam ini belum sempurna. Perkataan seperti ini sudah menjadi kelaziman (konsekuensi) bagi setiap ahlul bid’ah. Sepertinya ia mengatakan dengan lisan halnya (kenyataan dari perbuatannya, ed) bahwa agama Islam ini penuh kekurangan sehingga butuh untuk disempurnakan. Dalam ucapan yang seperti ini terdapat kritikan terhadap Al Quran sekaligus tuduhan bahwa orang yang menyampaikan syariat ini, yakni Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, telah mengurangi syariat atau tidak tahu beberapa syariat dari syariat-syariat Islam. Mubtadi’ ini menyangka bahwa dirinya mengetahui apa yang tidak diketahui oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam.

Oleh karena itulah Imam Malik Rahimahullahu Ta’ala mengatakan, “barangsiapa yang memunculkan dalam Islam ini satu bid’ah yang ia lihat sebagai suatu kebaikan maka berarti dia telah menuduh Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menghianati risalah, sebab Allah Subhanahu wata’ala telah berfirman,

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإسْلامَ دِينًا

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu” (Al Maidah: 3)

Berkata Al Imam Asy Syathibi, “Sesuatu yang tidak termasuk agama pada hari itu, tidak akan menjadi agama pula pada hari ini” [Dicantumkan oleh Abu Ishaq Ibrahim ibnu Musa Asy Syathibi dalam kitabnya Al I’tisham, tahqiq Salim ibnu ‘id Al Hilali (1/64) cet. Ibnu Affan]

Dari sinilah tampak jelas bahwa setiap bid’ah yang dimunculkan dalam Islam dinamakan dengan kesesatan, sebab mengharuskan perkara-perkara ini tadi. Telah datang riwayat dari ‘Irbadh ibnu Sariyah,

فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الْخُلَفاَءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ مِنْ بَعْدِيْ تَمَسَّكُوْا بِهاَ وَعَضُّوْا عَلَيْهاَ بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

Maka wajib bagi kalian (berpegang-teguh) dengan Sunnahku dan Sunnah Al-Khulafa` Ar-Rasyidin setelahku yang terbimbing. Berpegang teguhlah kalian dengannya dan gigitlah ia dengan gigi-gigi geraham kalian, serta hati-hatilah dari perkara-perkara yang diada-adakan (dalam agama), karena setiap bid’ah itu sesat.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ahmad. Dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Al Irwa’, no. 2455)

Dan pada sebagian riwayat,

وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ

Dan setiap kesesatan di neraka.” (HR. At-Tirmidzi, An-Nasai, dan lainnya)

Oleh karena itu dibawakan di sini oleh Imam Al Barbahari Rahimahullah,

والضلال وأهله في النار

“Dan setiap kesesatan serta pelakunya tempatnya di neraka”.

Bersambung….. Insya Allah

[Dari Kitab Irsyaadus Saari ila Taudhihi Syarhis Sunnah lil Imam Al Barbahari, Edisi Indonesia Penjelasan Syarhus Sunnah Imam Al Barbahari Meniti Sunnah di Tengah Badai Fitnah oleh Syaikh Ahmad bin Yahya An Najmi, Penerbit Maktabah Al Ghuroba, hal 78-80]

Kami adalah penuntut ilmu, seorang sunniy salafy

Ditulis dalam Al Manhaj As Salafus Shalih, Matikan Bid'ah, Penjelasan Syarhus Sunnah Imam Al Barbahari
1 comments on “Dan Asas Yang Dibangun di Atasnya Al Jama’ah Adalah Para Shahabat Radhiallahu’anhuma (Bagian 2)

Komentar ditutup.

KALENDER HIJRIAH

"Bukan suatu aib bagi seseorang untuk menampakkan manhaj Salafus Shalih, menisbatkan diri dan bersandar kepadanya bahkan wajib menerimanya dengan (menurut) kesepakatan para ulama karena sesungguhnya manhaj Salafus Shalih itu tidak lain hanyalah kebenaran." (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Kitab Al Fatawa 4/149)

:: Pengunjung Blog Sunniy Salafy disarankan menggunakan Google Chrome [Klik disini] supaya daya jelajah anda lebih cepat ::

Radio Sunniy Salafy

Kategori
Permata Salaf

image