Dunia Adalah Negeri Iman dan Islam, dan Umat Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam Yang Hidup di Dalamnya Adalah Mukmin dan Muslim Dalam Hukum-Hukum Mereka

Berkata Al Imam Al Barbahari Rahimahullahu Ta’ala:

واعلم بأن الدنيا دار إيمان وإسلام وأمة محمد صلى الله عليه وسلم فيها مؤمنون مسلمون في أحكامهم ومواريثهم وذبائحهم والصلاة عليهم ولا نشهد لأحد بحقيقة الإيمان حتى يأتي بجميع شرائع الإسلام فإن قصر في شيء من ذلك كان ناقص الإيمان حتى يتوب واعلم أن إيمانه إلى الله تعالى تام الإيمان أو ناقص الإيمان إلا ما أظهر لك من تضييع شرائع الإسلام

Dan ketahuilah, bahwa dunia adalah negeri iman dan Islam, dan umat Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam yang hidup di dalamnya adalah orang-orang Mukmin dan Muslim dalam hukum-hukum mereka, warisan-warisan mereka, sembelihan-sembelihan mereka, dan menshalati mereka (apabila mereka meninggal).

Kita tidak boleh memberikan persaksian kepada seseorang bahwasanya iman yang ada pada dirinya adalah iman yang hakiki sampai ia mengerjakan seluruh syari’at-syari’at Islam. Apabila ia mengurangi sedikit saja dari syari’at-syari’at Islam tersebut maka iman yang ada pada dirinya adalah berkurang hingga ia kembali bertaubat.

Dan ketahuilah bahwa urusan keimanannya diserahkan kepada Allah Tabaroka wata’ala, iman yang sempurna atau iman yang kurang kecuali apa yang nampak bagimu bahwasanya dia menyia-nyiakan syari’at Islam.

Syaikh Allamah Ahmad bin Yahya An Najmi

Perkataan beliau (Al Imam Al Barbahari Rahimahullahu Ta’ala),

بأن الدنيا دار إيمان وإسلام

"Bahwa dunia adalah negeri iman dan Islam"

Perkataan ini perlu untuk diteliti kembali. Tidaklah seluruh dunia ini negeri iman dan Islam, akan tetapi yang dinamakan negeri iman dan Islam adalah negeri yang kekuasaan di dalamnya ada pada orang-orang yang beriman dan Islam, yakni nampak di dalamnya syi’ar-syi’ar shalat dan ditegakkannya syari’at-syari’at Islamiyah serta tidak mendominasi di dalamnya kekufuran kepada Allah Ta’ala dan kesyirikan. Apabila kekufuran dan kesyirikan mendominasi di negeri tersebut maka negeri tersebut bukanlah negeri Islam meskipun pada asalnya dahulu negeri tersebut termasuk negeri Islam seperti Andalus yang sekarang terkenal dengan negara Spanyol.

Perkataan beliau (Al Imam Al Barbahari Rahimahullahu Ta’ala),

وأمة محمد صلى الله عليه وسلم فيها مؤمنون مسلمون في أحكامهم ومواريثهم وذبائحهم والصلاة عليهم

"Dan umat Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam yang hidup di dalamnya adalah orang-orang Mukmin dan Muslim dalam hukum-hukum mereka, warisan-warisan mereka, sembelihan-sembelihan mereka, dan menshalati mereka (apabila mereka meninggal)."

Ini adalah ucapan yang benar, bahwa orang yang menampakkan Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, benar-benar mengetahui maknanya serta mengamalkan konsekuensi-konsekuensi dari kedua kalimat tersebut, menegakkan shalat, menunaikan zakat, dan puasa pada bulan Ramadhan, maka dialah seorang Muslim, berlaku padanya seluruh hukum-hukum Islam, hukum-hukum warisan, hukum-hukum sembelihan, sehingga sembelihannya halal dimakan, dan dishalatkan apabila meninggal.

Akan tetapi kita tidak boleh mempersaksikan seseorang bahwasanya keimanan yang ada pada dirinya adalah keimanan yang hakiki sampai dia menjalankan seluruh syari’at-syari’at Islam, ushul-ushul (pokok) dan furu’ (cabang-cabangnya) dengan mencurahkan sesuai batas kemampuannya. Adapun apabila ia mengurangi sedikit saja dari hukum-hukum dasar dan mengerjakan hal-hal yang diharamkan maka dalam keadaan seperti ini kita menghukuminya dengan Islam (sebagai Muslim) yang kurang dari derajat iman yang sempurna, dan kita tidak menafikan adanya asal (pokok) keimanan pada dirinya, dan tidak pula menghukuminya bahwasanya keimanan yang ada padanya sempurna. Kapan saja dia menyia-nyiakan sedikit saja dari syari’at Islam yang mengharuskan dia menerima hukum had atau sangsi maka kita tegakkan hukum tersebut padanya sesuai dengan tuntutan keadaan ketika itu. Wabillahit taufiq.

[Dari Kitab Irsyaadus Saari ila Taudhihi Syarhis Sunnah lil Imam Al Barbahari, Edisi Indonesia Penjelasan Syarhus Sunnah Imam Al Barbahari Meniti Sunnah di Tengah Badai Fitnah oleh Syaikh Ahmad bin Yahya An Najmi, Penerbit Maktabah Al Ghuroba, hal 232-233]

Kami adalah penuntut ilmu, seorang sunniy salafy

Ditulis dalam Hidupkan Sunnah, Penjelasan Syarhus Sunnah Imam Al Barbahari
KALENDER HIJRIAH

"Bukan suatu aib bagi seseorang untuk menampakkan manhaj Salafus Shalih, menisbatkan diri dan bersandar kepadanya bahkan wajib menerimanya dengan (menurut) kesepakatan para ulama karena sesungguhnya manhaj Salafus Shalih itu tidak lain hanyalah kebenaran." (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Kitab Al Fatawa 4/149)

:: Pengunjung Blog Sunniy Salafy disarankan menggunakan Google Chrome [Klik disini] supaya daya jelajah anda lebih cepat ::

Radio Sunniy Salafy

Kategori
Permata Salaf

image