Sifat Hisab Pada Orang Mukmin

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin

Berkata penulis (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah):

وَيَخْلُو بِعَبْدِهِ الْمُؤْمِنِ, فَيُقَرِّرُهُ بِذُنُوبِهِ

Dan Allah Azza wajalla akan bersendiri dengan hamba-Nya yang mukmin dan menanyakan kepadanya dosa-dosanya

Maka ini adalah sifat dari hisab. Allah Azza wajalla bersendirian dengan hamba-Nya yang mukmin tanpa ada seorangpun yang tahu. Allah Azza wajalla mengungkap dosa-dosa hamba dengan berkata, "Apakah engkau melakukan demikian? dan melakukan demikian?" Sampai hamba menyatakan dan mengakuinya. Kemudian Allah Azza wajalla berkata, "Sungguh Aku telah menutupi atasmu di dunia dan hari ini Aku mengampuninya untukmu." [1].

Bersama dengan itu Allah Azza wajalla (ketika menghisab -pent) meletakkan hijab atas hamba tersebut yaitu ketika tidak ada seorangpun yang melihatnya, tidak ada seorangpun yang mendengarnya. Dan ini adalah karunia dari Allah Azza wajalla kepada seorang mukmin. Maka sesungguhnya jika ada seorang yang menanyakan perbuatan jahatmu di hadapan manusia dan jika mereka mendengar perbuatan jahatmu maka niscaya ini merupakan pembongkaran aib-aib. Akan tetapi jika hanya engkau sendiri, maka ini adalah menutup aib bagi dirimu.

Berkata penulis (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah):

كَمَا وُصِفَ ذَلِكَ فِي الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ

Sebagaimana yang demikian itu disifatkan dalam al Quran dan as Sunnah

Yakni seperti hisab yang disifatkan dalam al Quran dan as Sunnah. Karena hal ini adalah termasuk perkara ghaib yang tergantung kepada khabar yang murni, maka wajib kembali kepada apa yang disifatkan oleh al Quran dan as Sunnah.

[Dinukil dari kitab Syarah Aqidah Al Wasithiyah bab al iman bil yaumil akhir, Penulis Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Edisi Indonesia Ada Apa Setelah Kematian? Menelusuri Kejadian-Kejadian Setelah Hari Kiamat, Penerjemah Abu Hafsh ‘Umar Sarlam Al Atsary, Penerbit Pustaka Al Manshurah Poso, hal. 114-115]

__________
[1] Shahih muslim (2968)

Tambahan dari admin Blog Sunniy Salafy

Hadits selengkapnya berbunyi sebagai berikut: Dari Shafwan bin Muhriz Radhiallahu’anhu, ia berkata: "Ketika Ibnu Umar sedang thawaf, tiba-tiba datanglah seorang lelaki, lalu berkata, "Wahai Abu Abdurrahman, atau ia berkata, "Wahai Ibnu Umar, apakah engkau mendengar sabda Nabi Shallallahu’alaihi wasallam tentang percakapan?" Maka Ibnu Umar menjawab, "Aku mendengar Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: "Orang mu’min dekat dari Rabbnya -Dan Hisyam berkata: orang mu’min dekat yakni dari Rabbnya-, sehingga Dia meletakkan lambung-Nya atasnya, lalu ia mengakui dosa-dosanya. (Allah berfirman) "Mengakui". Ia berkata, "Rabbi, aku mengakuinya", dua kali. Allah Subhanahu wata’ala berfirman, "Aku menutupi dosa-dosa itu di dunia, dan hari ini Aku mengampuninya.” Kemudian dilipat lembaran (catatan) kebaikan-kebaikannya. Adapun orang-orang lain (orang-orang kafir), mereka itu dipanggil di atas para saksi yaitu:

هَؤُلاءِ الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَى رَبِّهِمْ أَلا لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ

"Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Rabb mereka". Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zhalim." (Hud: 18). (Riwayat Bukhari).

 

Kami adalah penuntut ilmu, seorang sunniy salafy

Ditulis dalam Aqidah Ahlus Sunnah, Syarah Aqidah Al Wasithiyah
KALENDER HIJRIAH

"Bukan suatu aib bagi seseorang untuk menampakkan manhaj Salafus Shalih, menisbatkan diri dan bersandar kepadanya bahkan wajib menerimanya dengan (menurut) kesepakatan para ulama karena sesungguhnya manhaj Salafus Shalih itu tidak lain hanyalah kebenaran." (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Kitab Al Fatawa 4/149)

:: Pengunjung Blog Sunniy Salafy disarankan menggunakan Google Chrome [Klik disini] supaya daya jelajah anda lebih cepat ::

Radio Sunniy Salafy

Kategori
Permata Salaf

image