Mayoritas Kaum Muslimin Masih Menyembah Kepada Selain Allah Azza wajalla

Asy Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali

Bagian 5

Ayat-ayat Al Qur’an ini dan ayat-ayat-Nya yang kauni (yaitu berupa para makhluk) dibawakan Allah untuk menerangkan kemuliaan dan keagungan-Nya. Seluruh ayat itu bertujuan agar engkau mengibadahi-Nya dengan Tauhid Ibadah (memurnikan Ibadah). Seluruh dalil-dalil dan bukti-bukti ini adalah bantahan bagi orang yang melenceng dari Tauhidul Ibadah. Inilah dalil-dalil dan bukti-buktinya, bacalah firman Allah ‘azza wa jalla:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Wahai manusia Ibadahilah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa.” (Al Baqarah: 21)

Kemudian Dia membawakan dalil-dalil untuk menerangkan bahwasanya Allah adalah satu-satunya sesembahan Yang Haq, yang mengharuskanmu untuk mengibadahinya saja. Dia membawakan dalil-dalil dan menerangkan bahwasanya Dialah yang mencurahkan nikmat-nikmat kepadamu dan kepada manusia.

اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ

“Ibadahilah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian”

Dialah yang menciptakanmu dari air mani kemudian dari ‘alaqah, lantas memberikanmu pendengaran dan penglihatan serta akal.

الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُون

“Yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa.”

الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ فِرَاشًا

“Yang telah menjadikan bagi kalian bumi sebagai hamparan.” (Al Baqarah: 22)

Ya Allah!

وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

“Dan langit sebagai atap dan menurunkan dari langit air, maka keluarlah dengan air itu berbagai buah-buahan sebagai rezeki bagi kalian, maka janganlah kalian menjadikan bagi Allah sekutu-sekutu dalam keadaan kalian mengetahui (itu semua).” (Al Baqarah: 22)

Demi Allah seandainya engkau sodorkan ayat ini kepada mereka –orang-orang kafir-, niscaya mereka akan mengatakan kepadamu, “Sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Maha Pencipta dan Pemberi Rezeki.” Semua orang memahami ucapan ini, akan tetapi mayoritas mereka menentang dan enggan untuk berpegang teguh terhadap tauhidul ibadah, yang dengannya diutus seluruh para Nabi. “Dan Kami turunkan dari langit air, maka keluarlah dengan air itu berbagai macam buah-buahan sebagai rezeki bagi kalian.” Berapa banyak nikmat dengan sebab turunnya air hujan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah-buahan, yang engkau hidup dan berlalu dengan menikmatinya, lalu engkau pergi menyembah selain-Nya.

Sekarang seorang muslim hidup di tengah berbagai kenikmatan ini, namun dia mendatangi dan tunduk kepada badawi dan menjadikannya sebagai sekutu bagi Allah, kepada Rifa’i, ‘Abdul Qadir, Si Fulan dan Si Fulan. Engkau dapati dia terjerumus kepada syirik dalam ibadah dan Rububiyyah sehingga meyakini bahwa para wali mengetahui perkara ghaib dan mempunyai pengaruh terhadap alam semesta.

Keyakinan semacam ini tidaklah bercokol pada benak pikiran Abu Lahab dan Abu Jahal, kok bisa-bisanya masuk kepada kaum Muslimin? Yang memasukkannya adalah para zindiq. Karena tidak ada agama yang lebih dihinakan dibanding semua agama oleh Yahudi, Nasrani, Majusi dan penyembah berhala daripada agama yang dibawa oleh Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam. Maka tidaklah mereka ini dengki terhadap suatu ajakan yang melebihi kedengkiannya terhadap ajaran Islam.

Mulailah orang-orang Majusi, Yahudi, orang-orang zindiq dari kalangan Yahudi dan Nashara serta selain mereka membuat makar terhadap Islam. Mereka mendatangi kaum muslimin dengan membawa aqidah-aqidah keberhalaan –na’udzubillah- terkadang keyakinan itu lebih parah dari apa yang ada pada penyembah berhala. Berupa keyakinan bahwa para wali mengetahui perkara ghaib dan mengatur alam semesta.

Apabila engkau membaca biografi ‘Abdul Qadir –yang ada pada orang-orang sesat itu- engkau akan dapati dia lebih agung daripada Allah ‘Azza wa Jalla. Dan apabila engkau baca biografi Badawi dan Rifa’i, engkau akan dapati keduanya lebih agung dari Allah ‘Azza wa Jalla. Maha Tinggi dan Maha Besar Allah dari apa yang dinyatakan orang-orang yang zholim. Dari mana keyakinan tersebut datang? Datang dari bisikan para zindiq dari kalangan Yahudi dan Nashara. Dan juga karena ahlul kalam dan para filosof memalingkan kaum Muslimin dari makna la ilaha illallah, serta mekna-makna tauhid. Dongeng-dongeng ini laris yang terkadang orang-orang Yahudi dan Nasrani meremehkannya, demi Allah laris di tengah-tengah para khurafy.

Kemudian yang semisal dengan ayat-ayat ini, firman Allah ‘Azza wa Jalla:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لأولِي الألْبَابِ

“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian siang dan malam terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal.” (Ali Imran: 190)

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“(yaitu) Orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk, dan dalam keadaan meletakkan lambung-lambung mereka dan memikirkan penciptaan langit serta bumi (seraya mengatakan): Wahai Rabb kami, tidaklah Engkau ciptakan ini sia-sia, Maha Suci Engkau dan jangalah kami dari adzab neraka.” (Ali Imran: 191)

Banyak ayat yang menerangkan keagungan Allah dan bahwasanya Dia sajalah yang berhak untuk diibadahi. Karena apa yang engkau lihat baik di atas, di bawah, di kanan, dan kirimu berupa gunung-gunung, langit-langit, bintang-bintang, planet-planet, seluruhnya adalah ciptaan Allah dan diatur oleh-Nya. Allah tundukkan semuanya untuk membantumu agar engkau memurnikan ibadah, yang tujuan Allah menciptakanmu adalah untuk itu (ibadah).

وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لا تُحْصُوهَا إِنَّ الإنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

“Allah datangkan setiap apa yang kalian minta dan jika kalian hitung nikmat-nikmat Allah, niscaya kalian tidak mampu menghitungnya. Sesungguhnya manusia sangat zhalim dan kufur.” (Ibrahim: 34)

Allah membawakan kepadamu ayat-ayat dan bukti-bukti ini, namun engkau masih saja bingung di kegelapan kejahilan, lantas datang seorang yang mulhid (menyeleweng keyakinannya), zindiq, dan politikus, panipu untuk memalingkanmu dari dakwah tauhid. Akhirnya engkau mengekor di belakangnya.

Bersambung…

[Disalin dari kitab At Tauhid Awwalan, edisi Indonesia Memulai Dakwah Dengan Tauhid: Solusi Tepat Memperbaiki Ummat, oleh Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali, penerbit Darul Ilmi, penerjemah Zuhair Syarif, judul oleh Admin Blog Sunniy Salafy]

Sumber: Ebook CHM kompilasi oleh akhuna fillah Abu Bakrah Ahmad Al Makassari :: http://ashthy.wordpress.com/2007/11/18/memulai-dakwah-dengan-tauhid-solusi-tepat-memperbaiki-ummat/

Kami adalah penuntut ilmu, seorang sunniy salafy

Ditulis dalam Tauhid Prioritas Utama, Urgensi Dakwah
KALENDER HIJRIAH

"Bukan suatu aib bagi seseorang untuk menampakkan manhaj Salafus Shalih, menisbatkan diri dan bersandar kepadanya bahkan wajib menerimanya dengan (menurut) kesepakatan para ulama karena sesungguhnya manhaj Salafus Shalih itu tidak lain hanyalah kebenaran." (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Kitab Al Fatawa 4/149)

:: Pengunjung Blog Sunniy Salafy disarankan menggunakan Google Chrome [Klik disini] supaya daya jelajah anda lebih cepat ::

Radio Sunniy Salafy

Kategori
Permata Salaf

image