Berikut kami tampilkan syair-syair penggugah jiwa yang kami kumpulkan dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat. |
(Bagian 3)
20. SIFAT PELUPA MANUSIA DAN HATI YANG BERUBAH-UBAH
وَمَا سُمِّيَ الإنْسَانُ إِلا لِنَسْيِهِ وَ سُمِّيَ القلبُ لأنه يتقلَبُ
Tidak dinamakan insan melainkan karena sifat lupanya, dan dinamakan hati qalbu karena ia berubah-ubah
21. AKIBAT BENCI DAN DENDAM PERMUSUHAN
وعين الرضا عن كل عيب كليلة كما أن عين السخط تبدىالمساويا
Pandangan simpati menutup segala cela. Sebagaimana pandangan benci menampakkan segala cacat
وَمَنْ يَكُ ذَا فَمٍ مُرٍّ مَرِيْضٍ يَجِدُ مَرًّا بِهِ المَاءَ الزُّلالا
Barangsiapa yang merasa sakit mulutnya, niscaya air yang tawar akan terasa pahit baginya
قَوْمٌ إِذَ الشَّرُّ أَبْدَى نَاجِذَيْهِ لَهُمْ طَارُوا إِلَيْهِ زَرَفَاتٍ وَوُحْدَانٍ
Bila kejelekan menampakkan kedua taringnya pada suatu kaum maka mereka akan menyerangnya secara berkelompok dan sendiri-sendiri
شِرَاءُ النُّفُوسِ بِالإِحْسَانِ خَيْرٌ مِنْ بَيْعِهَا بِالعُدوَانِ
Membeli jiwa dengan berbuat kebajikan itu lebih baik daripada menjualnya dengan permusuhan
22. KEADAAN DARURAT
إذالم يكن إلا الأسنة مركب فماحيلة المضطر إلا ر كوبها
Apabila tidak ada yang lain melainkan hanya tombak untuk dikendarai, maka tidak ada jalan lain bagi yang terpaksa kecuali menaikinya.
23. TIDAK KONSISTEN DALAM MENILAI
اًحرام علي بلابله الوح حلال للطير من كل جنس
Apakah pohon besar itu haram bagi burung bulbul, tetapi halal bagi burung jenis lainnya
24. TERLALU MULIA UNTUK MENGURUS PERKARA KECIL
Seorang penyair berkata,
Kalaulah setiap anjing yang mengonggong kau tutup mulutnya dengan batu,
Tentu kerikil ditimbang dengan uang emas.
Atau kata penyair yang lain,
Kalau setiap lalat kamu hardik,
Tentu lalat jadi mulia bagimu.
اًوكلما طن الذباب زجرتته إن الذباب إذاعلي كريم
Apakah setiap lalat yang berisik haruskah kuusir? Kalau begitu lalat sangatlah mulia bagiku
قل بما شئت في مسبة عرضي فسكوتي عند اللئيم جواب ما أنا عادم الجواب ولكن ما من الأسد أن تجيب الكلاب
Berkatalah sekehendakmu untuk menghina kehormatanku
Toh, diamku dari orang hina adalah suatu jawaban
Bukanlah artinya aku tidak punya jawaban, tetapi
Tidak pantas bagi seekor singa meladeni anjing-anjing
(Diwan asy-Syafi’i hal. 44, tahqiq DR. Imil Badi’ Ya’qub)
أَعَاذَكَ اللَّه مِنْ سِهَامِهِم وَمُخْطِئٌ مَنْ رَمِيُّهُ القَمَرُ
Semoga Allah melindungi dari bidikan anak panah mereka. Sungguh naïf orang yang membidikkan anak panahnya ke bulan
لاَ يَضُرُّ السَحَابَ نُبَاحُ الكِلاَبِ
Gonggongan anjing-anjing itu tidak membahayakan awan
وإذ أراد الله نشر فضيلة طويت أتاح لها لسان حسود لولا اشتعال النار فيما جاورت ما كان يعرف طيب عرف العود
Bila Allah berkehendak menyebarkan keutamaan yang rahasia
Maka Ia memberikan kesempatan kepada lidah pendengki untuk menyebarkannya
Seandainya bukan karena nyala api yang merayap
Niscaya tidak akan diketahui wanginya kayu gaharu
ما يضير البحر أمسى زاخرا أن رمى فيه غلام بحجر
Lautan pasang tidak akan terganggu hanya karena anak kecil yang melemparinya dengan batu
لو رجم النجم جميع الورى لم يصل الرجم إلى النجم
Walau seluruh makhluk melempari bintang, lemparan itu takkan sampai ke bintang
Bersambung… insya Allah
[Dari berbagai sumber]