Berkata Ghassaan bin al-Mufadhdhal al-Ghulaabi :
Beberapa teman kami menceritakan kepadaku bahwa seorang laki-laki datang kepada Yunus bin Ubaid (wafat 139H) dan mengeluhkan kesulitan yang ia lalui dalam kehidupan dan kecemasan karenanya.
Maka Yunus bin Ubaid berkata (kepadanya),
“Apakah engkau senang memberikan penglihatanmu untuk dibeli dengan seratus ribu (dinar, dirham)?” Laki-laki itu menjawab, “Tidak” Dia berkata, “Lalu bagaimana dengan pendengaranmu?” Laki-laki itu menjawab, “Tidak” Dia berkata, “Lalu bagaimana dengan lidahmu?” Laki-laki itu menjawab, “Tidak” Dia berkata, “Lalu bagaimana dengan otakmu?” Dia berkata, “Tidak, [tidak] untuk setiap keinginan, kebutuhan.” Lalu ia mengingatkannya pada nikmat Allah atas dirinya.
Yunus mengatakan, “Saya melihat bahwa engkau memiliki ratusan ribu (dinar, dirham) namun engkau masih mengeluh bahwa engkau orang yang kekurangan?!
[Al-Siyar al-Dzahabi (6/292)]
Dan makna di sini adalah bahwa ketika engkau telah menempatkan senilai mata uang terhadap kenikmatan-kenikmatan yang telah Allah Subhanahu wata’ala berikan untukmu, ternyata engkau tidak semiskin seperti yang engkau kira, dan dalam kenyataannya, betapa banyak nikmat Allah Ta’ala dan karunia-Nya yang melimpah diberikan kepadamu.
[…] tersebut adalah seorang yang bernama Yunus bin ‘Ubaid rohimahulloh. kisah ini dinukil dari https://sunniy.wordpress.com/2011/09/07/peringatan-menakjubkan-dari-yunus-bin-ubaid-kepada-mereka-yan… dan artikel ‘arob nya […]