Pimpinan Dewan Peralihan Nasional (NTC) Libia menyampaikan pidato pertamanya di ibu kota Tripoli sejak Muammar Gaddafi diturunkan.
Mustafa Abdul Jalil menyampaikan berbagai rencana untuk menciptakan negara demokratik modern berdasarkan “Islam moderat” kepada ribuan pendukung yang mengibarkan bendera di tempat yang sekarang dinamakan Lapangan Syuhada.
Sebelumnya Kolonel Gaddafi bersumpah lewat pesan TV untuk bertempur “sampai menang”.
Keberadaan pemimpin berumur 69 tahun yang buron tersebut masih belum diketahui.
“Yang bisa kami lakukan adalah berjuang sampai menang dan mengalahkan (mereka yang melakukan) kudeta,” kata Gaddafi lewat sebuah pernyataan yang disampaikan pembaca berita pada stasiun TV pendukungnya.
Anda senjataku
Dalam pidato pertama sejak pindah ke ibu kota dari daerah kekuasaan NTC di Benghazi, Jalil mengatakan kepada 10.000 pendukungnya untuk menghindari serangan balasan dan menambahkan para pemimpin baru Libia untuk tidak menerima idiologi ekstremis.
“Kita negara Islam, Islam moderat, dan kami akan mempertahankannya. Anda bersama kami dan mendukung kami – Anda senjata kami untuk menghadapi siapapun yang berusaha menghancurkan revolusi,”katanya.
Dia mengatakan wanita akan berperan aktif di Libia baru dan dia mengucapkan terima kasih kepada sejumlah negara -termasuk Prancis dan Inggris- karena telah mendukung NTC.
Pidatonya yang disiarkan langsung lewat TV disambut hangat, kembang api menerangi Tripoli
Tetapi Jalil dan rekan-rekannya masih menghadapi masalah besar, bukan hanya karena Gaddafi masih buron.
Banyak pendukung setianya melarikan diri ke negara-negara tetangga seperti Aljazair dan Niger.
bbcindo
alhamdulillah libya jadi negara islam…karena liberal dan kapitalisme tidak cocok di terapkan dimana pun….