Akhirnya Kabinet Yaman Membebaskan Mantan Presiden Ali Abdullah Saleh dari Jerat-Jerat Hukum

SANA’A – Kabinet Yaman pada hari Ahad (14 Shafar 1433H / 08 Jan’12) menyetujui jaminan pembebasan hukum mantan presiden Ali Abdullah Saleh, dan siapa saja yang bekerja atas perintahnya, kekebalan dari penuntutan untuk setiap kejahatan yang dilakukan selama 33 tahun pemerintahannya.

Keputusan tersebut membawa kejutan bagi banyak orang di Yaman, yang percaya bahwa transfer kesepakatan yang ditandatangani pada November yang diberikan kepadanya dan kekebalan dari penuntutan keluarganya atas pembunuhan demonstran, Namun demikian, pengampunan itu tidak berlaku bagi para pembantunya di pemerintahan yang digenggam selama 33 tahun.

Kabinet Yaman tetap keukeuh pada keputusannya kendati unjuk rasa terus berlangsung menuntut agar pemimpin terlama di negara itu diadili agar bertanggung jawab atas tewasnya ratusan orang selama demonstrasi di tenda-tenda. Menurut pengunjuk rasa, Saleh telah mengerahkan para penembak jitu dan angkatan bersenjata untuk memberangus demonstran selama 11 bulan yang melakukan aktivitas menuntut Saleh mundur

Namun demikian, tuntutan demonstran tak digubris pemerintahan sementara. Bunyi keputusannya sebagai berikut, “Segala hal yang pernah dilakukan Saleh, 69 tahun, baik terhadap warga sipil, militer, dan lembaga keamanan selama periode kepresidenannya adalah legal dan mendapatkan pengampunan.”

Para aktivis mengatakan bahwa Garda Revolusi negara itu, dikelola oleh putra Saleh, bertanggung jawab untuk sebagian besar serangan terhadap demonstran.

Pemerintahan Persatuan Nasional Yaman yang baru (sementara), terdiri dari kelompok-kelompok oposisi dan menteri-menteri loyalis Saleh telah menandatangani kesepakatan dengan Saleh untuk mengundurkan diri dari jabatannya di negara tetangganya, Arab Saudi, tahun lalu.

Kesepakatan yang ditengahi oleh tetangga Yaman yang kuat, Arab Saudi, dan didukung oleh Amerika Serikat, Uni Eropa dan PBB, menghibahkan kekebalan hukum terhadap Saleh dalam pertukaran untuk dia menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya.

Menurut perjanjian tersebut, parlemen Yaman harus menyetujui kesepakatan setelah pemilihan kabinet.

Saleh dijadwalkan menyerahkan presiden ke wakil presiden, Abed Rabbo Mansour Hadi pada 29 Rabi’ul Awal 1433H / 21 Pebruari’12.

(yemenonline)

Kami adalah penuntut ilmu, seorang sunniy salafy

Ditulis dalam Al Qaeda, Bom, Bom Bunuh Diri, INFO SUNNIY, Jihad Fii Sabilillah, Kafir, Khawarij, Peledakan, Pengeboman, Syahid, Teroris, Terorisme, Timur Tengah, Yaman

Tinggalkan komentar

KALENDER HIJRIAH

"Bukan suatu aib bagi seseorang untuk menampakkan manhaj Salafus Shalih, menisbatkan diri dan bersandar kepadanya bahkan wajib menerimanya dengan (menurut) kesepakatan para ulama karena sesungguhnya manhaj Salafus Shalih itu tidak lain hanyalah kebenaran." (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Kitab Al Fatawa 4/149)

:: Pengunjung Blog Sunniy Salafy disarankan menggunakan Google Chrome [Klik disini] supaya daya jelajah anda lebih cepat ::

Radio Sunniy Salafy

Kategori
Permata Salaf

image