Erotis, MUI Minta Tugu Zapin Riau Dibongkar

Pembangunan tugu Titik Nol di depan kantor gubernur Riau ditentang berbagai lapisan masyarakat Pekanbaru. Pasalnya, tugu tersebut dinilai memiliki kesan erotis, yakni perempuan yang sedang menari dengan seorang lelaki dibuat dengan kesan bongkahan pantat sensual.

Kesan erotis yang dimaksud adalah gambaran dari belahan pantat patung tersebut diarahkan ke arah jalan. Sehingga, setiap melintasi jalan, warga tampak memperhatikan tugu tersebut. Terutama bagi yang pertama kali melihatnya.

Penolakan terhadap Tugu Titik Nol tersebut disampaikan kalangan budayawan, masyarakat, mahasiswa dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pekanbaru. Seperti diutarakan Ketua Komisi Fatwa MUI Kota Pekanbaru, Akbarizan, MUI dengan tegas ia meminta patung tersebut dibongkar.

“Kalau alasannya untuk keindahan, masih banyak cara-cara lain untuk menunjukkan keindahan,” kata Akbarizan di Pekanbaru, Selasa 24 Januari 2012.

Ia menyebutkan, sangat banyak alasan kenapa patung itu harus dibongkar. “Terutama sekali, dalam ajaran Islam tidak dibenarkan patung yang menyerupai manusia sempurna. Malah, ada juga yang berpendapat meskipun itu tanpa organ lengkap, juga tidak dibenarkan,” ujarnya.

Ia memaklumi banyak kalangan masyarakat yang juga ikut menolak keberadaan tugu tersebut. Selain bentuknya yang tidak mencerminkan Riau sebagai daerah Melayu yang identik dengan Islam, patung tersebut juga menghabiskan dana miliaran rupiah.

“MUI menyayangkan pemerintah provinsi Riau tidak berkonsultasi dengan MUI dalam membangun tugu tersebut. Inilah akibatnya kalau ulama tidak dilibatkan. MUI juga melihat tidak ada manfaatnya dengan keberadaan tugu seperti itu. Kalau memang dibuat tugu, barangkali dibangun dengan memperhatikan banyak aspek,” sarannya.

Tugu Zapin

Awalnya, Tugu Titik Nol yang berada di simpang tiga lampu merah depan kantor gubenur Riau itu dikenal masyarakat dengan nama Tugu Zapin. Nama Tugu Zapin diambil dari nama tarian Zapin. Dan tugu tersebut dibangun dengan dua patung sepasang manusia yang sedang menari.

Namun, karena budayawan dan masyarakat menilai tidak ada korelasi antara nama dan tugu tersebut, akhirnya pemerintah provinsi Riau menegaskan bahwa nama tugu itu adalah tugu Titik Nol.

Informasi yang diperoleh VIVAnews, tugu tersebut dibangun dengan dana Rp4 miliar lebih. Dana bersumber dari APBD Riau. Ketika hal ini dikonfirmasi, Kepala Biro Humas Sekdaprov Riau, Chairul Rizki menilai tidak ada dasar untuk membongkar tugu tersebut.

“Dasarnya apa, kan tidak ada?” katanya.

Mengenai besarnya anggaran yang dihabiskan untuk pembangunan tugu tersebut, Chairul Rizky akan mengecek dulu, apa benar anggarannya mencapai Rp4 miliar lebih. “Nanti saya cek dulu,” katanya singkat. (eh)

• VIVAnews

Kami adalah penuntut ilmu, seorang sunniy salafy

Ditulis dalam INFO SUNNIY, Nasional, Riau
2 comments on “Erotis, MUI Minta Tugu Zapin Riau Dibongkar
  1. Zaman sekarang kita banyak yang sirik (istilah sekarang) artinya masih banyak hal lain yang lebih penting kita benahi dari pada hanya sekedar patung. MUI udah ikut2an pulak terprovokasi. MUI urasannya agama Islam. Masih banyak urasan umat yang lebih penting Pak MUI. Kemasiatan yang merajalela di hotel2, wisma2 esek2, kumpul kebo di kos2an UNRI, tempat2 salon yg dijadikan tempat pelacuran dll. Kok masalah patung MUI ngotot suruh bongkar…. Masyarakat melihat patung itu nggak ada yang nafsu birahi melonjak Pak MUI…. tapi wanita2 muslim yang telanjang (buka aurat) di jalanan dan mall2 di Kota Pekan Baru apa di biarkan….? SEMOGA KITA UMAT ISLAM JANGANLAH TERPROVOKASI….. JANGAN SIRIK (kata anak musa sekarang)

    • Anti Syamsurizal berkata:

      Inilah gambaran umara’ sekarang, mentang2 pendidikan tinggi kalo tak ada basik agama ya begini…
      diingatkan ulama dianggap MUI sbg provokator. Kemaksiatan yang ada itu tanggung jawab kalian umara’, kenapa memberi izin tempat maksiyat.. Dodol memang orang satu ini…

Tinggalkan komentar

KALENDER HIJRIAH

"Bukan suatu aib bagi seseorang untuk menampakkan manhaj Salafus Shalih, menisbatkan diri dan bersandar kepadanya bahkan wajib menerimanya dengan (menurut) kesepakatan para ulama karena sesungguhnya manhaj Salafus Shalih itu tidak lain hanyalah kebenaran." (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Kitab Al Fatawa 4/149)

:: Pengunjung Blog Sunniy Salafy disarankan menggunakan Google Chrome [Klik disini] supaya daya jelajah anda lebih cepat ::

Radio Sunniy Salafy

Kategori
Permata Salaf

image