Seorang anggota parlemen Mesir diperintahkan untuk “berhenti bicara dan tetap tenang” oleh ketua majelis sidang karena ia mengumandangkan Adzan (panggilan sholat untuk Muslim) tatkala sidang parlemen pada hari Selasa.
Mamdouh Ismail terkejut ketika seorang anggota parlemen berdiri dari bangkunya seraya mengumandangkan adzan, sebuah seruan yang biasa terdengar dari menara masjid.
Namun seruan tersebut ditanggapi dengan pernyataan marah dari Ketua Majelis Rakyat, Saad al-Kataniy: “Di luar ada masjid bagi Anda untuk pergi dan mengumandangkan Azan dan sholat jika Anda mau.”
“Ruangan ini hanya untuk sidang saja. Anda tidak lebih ‘alim dari kami juga anda tidak lebih ingat sholat dari kami, “tambah Kataniy.
Ismail menanggapi komentar itu dengan protes lebih lanjut, tetapi ketua majelis sidang justru membalas dengan: “Apakah Anda perlu perhatian media? Anda adalah pengacara terhormat, apakah Anda membutuhkan perhatian?
“Saya tidak akan mengizinkan Anda untuk berbicara [dalam sesi] lagi. Duduklah, “ia kemudian memerintahkan Ismail, dimana bbrp anggota dewan memenuhi setelah marah sedikit.
Mikrofonnya dimatikan dan dia tidak lagi terdengar dalam sesi yang tersisa.
Ismail mengatakan bahwa dia mengumandangkan adzan karena sudah masuk waktunya sholat Ashar.
“Kita ini bukan di Vatikan, ini adalah negara Muslim, kita harus sholat tepat waktu,” kata Ismail seusai sidang.
Muslim sholat lima kali sehari pada waktu yang ditetapkan sebagai salah satu rukun Islam.
Ismail mengatakan bahwa para anggota dewan telah melalaikan sholat selama sidang parlemen, dan ini harus diselesaikan.
“Saya telah meminta ketua majelis sidang beberapa kali untuk menyesuaikan jadwal sidang dengan waktu sholat, sehingga kita tidak melalaikannya. ketua majelis sidang setuju dan mengatakan ia akan menyesuaikan jadwal, tapi sampai sekarang belum ditindaklanjuti, “kata Ismail.
“Apa yang dia utarakan kepada saya sangat arogan, padahal dia salah”
Hampir seperempat dari anggota dewan parlemen yang baru di Mesir mengaku di atas manhaj salaf yang mengikuti syariat Islam.
Majelis Dewan dipimpin oleh Ikhwanul Muslimin dengan sayap Politik Hizbul Hurriyah wal ‘Adalah (Partai Kebebasan & Keadilan) sekitar 47 persen kursi.
Parlemen Mesir baru-baru ini terpilih pada pemilu pertama pasca penggulingan mantan Presiden Hosni Mubarak tahun lalu melalui pemberontakan yang sudah kita ketahui.
(Al Arabiya)
Syukron informasinya sangat bermanfaat.
ismail sombong. Sok alim. Pdhal anggta dpr ikhwan hafiz quran