Gunung Padang di Cianjur Diyakini Tempat Kemusyrikan Masyarakat Prasejarah

Jakarta – Berapa usia situs megalitik yang ditemukan di Gunung Padang? Hingga kini belum bisa diketahui pasti. Penelitian masih terus berlangsung. Namun, situs ini diduga merupakan tempat peribadahan orang-orang musyrik masyarakat prasejarah. ‘Kiblat’ pemujaan menghadap ke Gunung Gede.

Ini merupakan kesimpulan sementara arkeolog Universitas Indonesia (UI) Ali Akbar terkait penelitian situs Gunung Padang yang dikelilingi pundan berundak dan bebatuan-bebatuan itu. Menurut Ali, dengan penemuan situs di Gunung Padang yang berlokasi di Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat itu, diduga ada kehidupan yang membangun artefak di kawasan gunung ini.

Menurut Ali, sebenarnya punden berundak seperti di Gunung Padang ini juga ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, seperti Sukabumi, Banten, dan Lampung. Namun, situs megalitik di Gunung Padang yang terdiri atas menhir batuan andesit ini memiliki kekhasan tersendiri, yaitu menghadap ke Gunung Gede.

“Kalau dalam konsep reliji prasejarah, terdapat konsep pemujaan terhadap kekuatan alam, seperti gunung, laut. Kalau untuk Gunung Padang, kekuatan alam yang dinilai masyarakat saat itu adalah Gunung Gede,” papar Ali saat berbincang dengan detikcom, Selasa (01 Rajab 1433h / 22 Mei 2012).

Hal itu, kata Ali, bisa dilihat dari posisi situs yang menghadap ke utara dan beberapa tempat di tiap 5 teras yang tersusun dari bebatuan membentuk ruang berbentuk kotak yang berhadapan langsung dengan salah satu puncak tertinggi Gunung Gede.

Namun, untuk menguatkan kesimpulan tersebut, tim peneliti belum menemukan peralatan-peralatan yang menunjang prosesi reliji masyarakat saat itu. “Sampai saat ini kami masih mencari alat-alat yang biasa digunakan dalam kegiatan reliji,” jelas Ali.

Keunikan lain yang diungkapkan Ali adalah prosesi ritual yang dilakukan masyarakat saat itu. Bila biasanya objek yang disembah berada lurus dengan titik masuk tempat ritual, maka berbeda dengan Situs Megalitikum di Gunung Padang ini. Setiap orang masuk melalui satu jalur tangga bebatuan yang tersusun rapi di bagian utara dan menapaki teras 1 sampai 5 puncak gunung menuju ke selatan. Namun, objek ritual tidak berada di bagian selatan, melainkan menghadap utara tertuju ke Gunung Gede.

“Dari penempatan (titik ritual) terlihat disengaja menghadap Gunung Gede. Secara posisi tempat ritual dipilih bukan sekadar mencari bukit, lihat saja posisinya yang berhadapan dengan dua lembah, dan dikelilingi beberapa gunung dan perbukitan,” terang Ali.

Ali mengatakan pihaknya belum bisa memperkirakan usia situs tersebut. Beberapa bukti yang ditemukan di lokasi situs sedang diuji di laboratorium kimiawi untuk melihat berapa lama usia batuan yang tersusun tersebut. Dia pun enggan berspekulasi usia situs itu ketika ditanya mengenai isu bahwa usia situs di Gunung Padang ini lebih tua dibanding piramida di Peru dan Mesir.

Sementara itu, dari proses penggalian yang sempat dilakukan tim peneliti pekan lalu dengan melakukan penggalian di 6 titik di teras 4 dan kedalaman 20-30 cm, ditemukan tembikar dan beberapa serpihan batuan serta karbon. Saat ini proses penggalian dihentikan dan sisa penggalian berbentuk kotak berukuran 1,5 m x 1,5 m itu dibenahi seperti semula.

(detikNews)

Kami adalah penuntut ilmu, seorang sunniy salafy

Ditulis dalam Cianjur, INFO SUNNIY, Musyrikin, Nasional, Syirik, Tauhid Prioritas Utama
3 comments on “Gunung Padang di Cianjur Diyakini Tempat Kemusyrikan Masyarakat Prasejarah
  1. waw…. keren, menarik….!!!
    tapi ko bisa gitu yah…

  2. wawan berkata:

    LAMBATTTTTTTTTTTTT PENELITI INDONESIA DALAM MENGUNGKAP MISTERI GUNUNG PADANG,KEBURU KALIAN MATI……….BELUM JUGA SELESAI….

  3. wulan182 berkata:

    ungkap secepat mungkin ,,kronologis sejarah prasejarah gunung padang….cpat,,,??krna nii nilai besar dari ,,sketsa negara kita terdahulu…

Tinggalkan komentar

KALENDER HIJRIAH

"Bukan suatu aib bagi seseorang untuk menampakkan manhaj Salafus Shalih, menisbatkan diri dan bersandar kepadanya bahkan wajib menerimanya dengan (menurut) kesepakatan para ulama karena sesungguhnya manhaj Salafus Shalih itu tidak lain hanyalah kebenaran." (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Kitab Al Fatawa 4/149)

:: Pengunjung Blog Sunniy Salafy disarankan menggunakan Google Chrome [Klik disini] supaya daya jelajah anda lebih cepat ::

Radio Sunniy Salafy

Kategori
Permata Salaf

image