RIYADH – Kerajaan Arab Saudi mengirim puluhan ribu kendaraan lapis baja termasuk tank dan persenjataan ke Yaman sebagai dukungan untuk menghadapi militan Al Qaeda di bagian utara Yaman.
Meski demikian, oposisi Yaman justru berburuk sangka terhadap Arab Saudi. Oposisi Yaman menyatakan, persenjataan itu ditujukan untuk membantu rezim dalam membungkam aksi para demonstran.
Arab Saudi sebelumnya juga terbukti mendukung Pemerintah Yaman dalam menanggulangi gelombang demokrasi yang pecah di Kota Manama. Arab Saudi bahkan mengerahkan pasukannya selayaknya kontraktor militer di Bahrain. Demikian seperti diberitakan Yemen Observer, Jumat (16/9/2011).
Setelah berperang dengan militan Al Qaeda di Kota Zinjibar, Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh juga menyambut dukungan yang diberikan para intelijen Amerika Serikat (AS) untuk memadamkan aksi perlawanan para militan Al Qaeda di Provinsi Abyan.
Al Qaeda sudah lama menjadi musuh besar bagi Yaman. Militan ini memanfaatkan instabilitas politik di Yaman untuk melancarkan serangan dan memperluas kekuasaannya di berbagai wilayah.
Pergelutan Yaman juga terjadi dalam bidang politik. Saat ini negara tersebut masih dilanda protes anti-pemerintahan yang mengancam turunnya Presiden Saleh. Pergolakan politik di Yaman juga terbukti menyengsarakan warga.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Saleh yang saat ini masih menjalani perawatan di Arab Saudi sepakat untuk menandatangani perjanjian transfer kekuasaan yang difasilitasi oleh Dewan Kerja Sama Teluk (GCC). Perjanjian tersebut akan mengakhiri kekuasaannya yang sudah berjalan selama tiga dekade di Yaman.
(rhs) | okeZone
۞۩ Sunniy Salafy ۩۞ 
Tinggalkan komentar