TNI dan POLRI Prioritaskan Pengamanan Jamaah Haji

JAKARTA — Dua hari menjelang kedatangan jamaah haji, pengamanan dalam pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi untuk tahun 2011 menjadi prioritas. Hal ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan sekaligus keamanan bagi calon jamaah haji dalam melaksanakan ibadah selama di tanah suci.

Kepala Bidang Pengamanan Panitia Penyelengga Ibadah Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi Kolonel CAJ Bambang Siswoyo menuturkan, berbicara manajemen haji, salah satunya adalah menyangkut pengamanan. “Karena itu, untuk tahun ini telah diterjunkan sejumlah aparat keamanan yang akan ditempatkan di tiga wilayah,” katanya kepada wartawan di Derah Kerja (Daker) Jeddah, Jumat (29/9/2011).

Mengenai jumlah personel yang diturunkan untuk tahun ini ada 53 orang dengan rincian 12 orang dari Angkatan Darat (AD), 8 orang dari Angkatan Laut (AL), 8 orang dari Angkatan Udara (AU) dan 12 orang dari Polri. Selain itu, menurut Bambang, diterjunkan juga 10 orang pramuka.

Dari jumlah tersebut, lanjutnya, untuk pengamanan yang ditempatkan di wilayah Jeddah sebagai tempat pendaratan calon haji (calhaj) ada di teknis urusan haji (TUH) tiga orang, untuk Daker dua orang dan sektor dua orang. “Selain itu ada yang ditempatkan di Bandara King Abdul Azis Jeddah,” jelas Bambang.

Ia juga menjelaskan, aparat kemanan ditempatkan di Makkah dan Madinah. Bahkan, ujar Bambang, untuk dua wilayah tersebut ada dua sektor khusus yakni di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Untuk kedua tempat itu, diturunkan 11 personel yang akan terus memantau para jamaah, baik yang datang untuk beribadah maupun yang pulang ke pemondokan.

Aparat yang ditempatkan di dua sektor khusus ini juga, lanjutnya, akan membantu para jamaah haji yang tersesat. “Nah, biasanya yang tersesat ini menjadi incaran para penipu,” tutur Bambang. Untuk itu, pengawasan terus dilakukan dengan maksud calhaj selamat dari tinfak kriminal dan dapat beribadfah dengan tenang.

Terjadinya tindak kriminal terhadap calhaj ini, jelasnya, biasanya saat melaksanakan tawaf. Karena itu, aparat akan terus melakukan pengawasan dengan mengenakan pakaian biasa. “Namun begitu, kita berharap tindak kriminal tahun ini menurun. Syukur-syukur tidak terjadi apa pun,” harap Bambang.

Ditanya apa langkah hukum yang akan dfilakukan bila pelaku kriminal terhadap calhaj tertangkap dan ternyata bangsa sendiri? Menjawab hal itu pria asal Yogyakarta ini menyebutkan, langkah pertama akan dilihat kasus yang terjadi.

“Selain itu, kita lihat siapa pelakunya, apakah bangsa kita atau siapa. Nah, dari situ baru kita menentukan langkah di tingkat sektor,” kata Bambang. Jika, ternyata belum juga selesai, imbuhnya, maka dilanjutkan ke tingkat Kadaker atau ke Teknis Urusan Haji (TUH). “Tapi, kita tetap berharap bisa diselesaikan di tingkat sektor,” tandasnya.

Mengingat tinggal beberapa hari kloter pertama diberangkatkan, Bambang mengimbau agar calhaj memantapkan niatnya dengan istiqomah. Selain itu berdoa agar tetap selamat, baik yang berangkat maupun yang ditinggalkan di Tanah Air. Sedang bagi petugas, baik yang di Jeddah, Makkah maupun Madinah pada prinsipnya sudah siap menyambut para tamu Allah tersebut. (ahm)

okeZone

Kami adalah penuntut ilmu, seorang sunniy salafy

Ditulis dalam Haji, PPIH

Tinggalkan komentar

KALENDER HIJRIAH

"Bukan suatu aib bagi seseorang untuk menampakkan manhaj Salafus Shalih, menisbatkan diri dan bersandar kepadanya bahkan wajib menerimanya dengan (menurut) kesepakatan para ulama karena sesungguhnya manhaj Salafus Shalih itu tidak lain hanyalah kebenaran." (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Kitab Al Fatawa 4/149)

:: Pengunjung Blog Sunniy Salafy disarankan menggunakan Google Chrome [Klik disini] supaya daya jelajah anda lebih cepat ::

Radio Sunniy Salafy

Kategori
Permata Salaf

image