Arogansi Agil Siradj Menolak Duta Besar Saudi

Jakarta – Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Abdurrahman Al-Khayyat, kecewa pada sikap Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama, K.H. Said Aqil Siradj yang menolak menerima dirinya. Padahal duta besar senior di Indonesia itu datang untuk untuk pamitan sehubungan masa tugasnya di Indonesia berakhir.

“Saya sudah dijanjikan untuk bisa bertemu pekan lalu, tapi tiba-tiba dibatalkan. Saya tak bisa mengerti mengapa sikapnya demikian terhadap kami,” kata Al-Khayyat, di kediamannya di Jakarta, Sabtu (11/12) malam. Sebelum meninggalkan Indonesia, dia menggelar resepsi untuk kalangan pers di rumah dinasnya.

“Menjadi tugas saya selaku wakil pemerintah dan bangsa Arab Saudi meningkatkan hubungan baik dengan berbagai kalangan di Indonesia, termasuk dengan organisasi Islam terbesar di Indonesia itu,” katanya.

Juga, dari pengamatannya, berulangkali ada komentar-komentar Said Aqil Siradj yang mengaitkan pemerintahan Arab Saudi dengan Wahabisme.

Dia berkata, “Kamipun tahu, beliau kerap berhubungan dengan kedutaan besar satu negara lain yang memusuhi Arab Saudi.” katanya.

Sehubungan dengan itu, tokoh NU, KH Hasyim Muzadi, yang dimintai pandangannya secara terpisah, Minggu, menyatakan, tidak lazim ketua umum PB NU menolak tamu baik besar atau kecil, yang Islam atau bukan Muslim.

“Apalagi tamu itu diplomat negara Islam, tak boleh ditolak. Itu sangat tidak baik untuk umat Nahdlatul Ulama,” kata Muzadi, yang juga mantan ketua umum PB NU periode 2000-2004.

Muzadi mengingatkan, menurut ajaran Nahdlatul Ulama, ukhuwah Islamiyah (persaudaraan/ keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah Islam) harus merata secara seimbang ke seluruh kelompok kaum muslimin.

Selama lima tahun bertugas di Indonesia, Al-Khayyat melukiskan negara terbesar di ASEAN itu sebagai “negeri indah”, di mana dirinya telah membina banyak hubungan baik dengan berbagai lapisan masyarakat maupun pejabat pemerintahan.

“Kami memuji Presiden Yudhoyono yang telah memimpin Indonesia dan mencapai kemajuan seperti sekarang. Kami yakin, Indonesia akan segera menjadi salah satu negara terpenting di dunia karena peran-peran yang dimainkannya,” katanya.

Laiknya sopan-santun dan protokoler diplomatik, diaa akan berpamitan pula dengan Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa. “Menteri luar negeri Anda salah satu tokoh muda cemerlang yang dimiliki Indonesia,” katanya. (E004)

ANTARAnews

Blog Sunniy Salafy:
Kenapa ia tidak mau bertemu dengan saudaranya dari kaum muslimin,
padahal ia menggagas pertemuan dengan orang-orang kafir dan
musyrikin tiga hari kemudian.

Baca:

Kami adalah penuntut ilmu, seorang sunniy salafy

Ditulis dalam Al Wala wal Bara, Aqidah Ahlus Sunnah, Arab Saudi, INFO SUNNIY, Nasional, NU
6 comments on “Arogansi Agil Siradj Menolak Duta Besar Saudi
  1. ss berkata:

    Betul2 arogan

  2. faris berkata:

    said agil itu islam…tapi hatinya ????

    lain di bibir lain dihati…

    ini dia contoh ulama munafik….sayang lawan dan memusuhi teman…untung saya dah gak jadi orang NU lagi…

    islam itu yah islam bukan NU..Nu itu organisasi bukan islam….kelihatannya aja banyak pendukungnya padahal semua tidak terlalu suka dengan organisasi NU….

    apa yang telah dilakukan NU buat orang islam ???? apa ????

  3. salman berkata:

    korban dari FLA (Fiqih Lintas Agama), aksi nyata wujud permusuhan dengan perwakilan negara islam,

  4. een berkata:

    ya sabarlah, “nanti juga tersingkap tutupan yg menutupinya” karena smuanya kita akan ditanyai

  5. Wawah berkata:

    Kasihan pak gituan. Sudaranye dateng kaga die ladenin. Orang kapir mampir, eh die kasih minum. Buat ikhwan sekalian yang ingin liat situs-situs salafy lainnya silahkan ke : lastborn.co.cc

  6. M. Abdullah Habib berkata:

    Itu benar bung karena al khayyath tuh ahli bidah menurut pemahaman salafush shalih alab salafy. Dia mengadakan acara yan antum sebut dengan : “dia menggelar resepsi untuk kalangan pers di rumah dinasnya. ” jadi ahli bidah ya harus dibiarin kan dalam ajaran salafy harus “Hujran ” terhadap ahli bidah.

    Bagaimana to mas sampeyan kok malah mlenca mlence ???

Tinggalkan komentar

KALENDER HIJRIAH

"Bukan suatu aib bagi seseorang untuk menampakkan manhaj Salafus Shalih, menisbatkan diri dan bersandar kepadanya bahkan wajib menerimanya dengan (menurut) kesepakatan para ulama karena sesungguhnya manhaj Salafus Shalih itu tidak lain hanyalah kebenaran." (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Kitab Al Fatawa 4/149)

:: Pengunjung Blog Sunniy Salafy disarankan menggunakan Google Chrome [Klik disini] supaya daya jelajah anda lebih cepat ::

Radio Sunniy Salafy

Kategori
Permata Salaf

image