Larangan Penjual Pria di Toko-Toko Lingerie Arab Saudi Mulai Diberlakukan Hari Kamis Ini

RIYADH: Arab Saudi, mulai Kamis (11 Shafar 1433H / 05 Jan’12), akan menerapkan aturan Wizarah Al ‘Amal As Su’udiyah (Departemen Tenaga Kerja Saudi) bahwa hanya perempuan yang boleh bekerja di toko-toko lingerie (pakaian dalam perempuan).

Wizaratul ‘Amal (Kementrian Tenaga Kerja Saudi) mengatakan bahwa lebih dari 28.000 perempuan telah disiapkan untuk melamar pekerjaan penjualan.

Hukum yang berlaku sejak tahun 2006 yang melarang pria bekerja di toko pakaian wanita dan kosmetik tidak pernah diberlakukan, namun kementerian menekankan bahwa hukum tersebut akan diimplementasikan dengan benar pada hari Kamis ini.

Keputusan ini merupakan salah satu keputusan bersejarah karena akan membuka pintu lebar bagi wanita Saudi dalam memasuki pasar tenaga kerja.

Kementerian memperingatkan bahwa mereka akan mengadakan sidak untuk memeriksa toko-toko dan memastikan bahwa hanya perempuan lah yang bekerja di toko lingerie.

Sumber mengatakan kepada Arab News bahwa Hai’ah Amar Ma’ruf wa Nahi Munkar Saudi telah diinstruksikan untuk membantu menerapkan keputusan. Haia sedang mempertimbangkan membangun kader perempuan untuk mengawasi pelaksanaan undang-undang ini sementara juga mengamati apakah toko-toko lingerie mempekerjakan perempuan.

Toko yang tidak mempekerjakan perempuan akan dihukum, bahkan dilarang dari menjual pakaian, kementrian menekankan.

Keputusan menegakkan hukum untuk mempekerjakan perempuan di toko-toko pakaian datang setelah tarik ulur antara yang pro dan kontra terhadap keputusan ini. Keputusan ini tidak diterima begitu saja ketika pertama kali diumumkan. Bahkan, pandangan yang berbeda terhadap keputusan ini disuarakan dan pelaksanaan larangan laki-laki bekerja di toko lingerie berulang kali terhenti.

Namun, hanya setelah dekrit kerajaan dikeluarkan untuk menjadikan keputusan hanya wanita yang boleh bekerja di toko lingerie, maka keputusan tersebut resmi diterima untuk mendorong pelaksanaannya.

Jafar Al-Safwani, seorang pengusaha, mengatakan kepada sebuah surat kabar Arab bahwa sebagian besar tempat-tempat belanja yang berhubungan dengan pakaian wanita di pusat perbelanjaan memang mulai mempekerjakan perempuan. Dia menambahkan bahwa banyak pemilik toko telah mengadakan kursus-kursus pelatihan khusus untuk perempuan Saudi. Berbeda dengan di Riyadh, pemilik toko di Jeddah dan Dammam tidak menemukan kesulitan dalam merekrut perempuan Saudi yang bersedia bekerja di toko tersebut.

Dengan dukungan dari menteri tenaga kerja Adel Fakeih, kementerian itu mengatakan bahwa hanya perempuan Saudi yang diizinkan untuk bekerja di tempat tersebut dan mereka tidak memerlukan ijin kerja dari Wizarah Al ‘Amal As Su’udiyah (Departemen Tenaga Kerja) atau badan pemerintah lainnya.

arabnews

Kami adalah penuntut ilmu, seorang sunniy salafy

Ditulis dalam Arab Saudi, INFO SUNNIY, Penegakan Khilafah, Timur Tengah

Tinggalkan komentar

KALENDER HIJRIAH

"Bukan suatu aib bagi seseorang untuk menampakkan manhaj Salafus Shalih, menisbatkan diri dan bersandar kepadanya bahkan wajib menerimanya dengan (menurut) kesepakatan para ulama karena sesungguhnya manhaj Salafus Shalih itu tidak lain hanyalah kebenaran." (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Kitab Al Fatawa 4/149)

:: Pengunjung Blog Sunniy Salafy disarankan menggunakan Google Chrome [Klik disini] supaya daya jelajah anda lebih cepat ::

Radio Sunniy Salafy

Kategori
Permata Salaf

image