Kairo: Ikhwanul Muslimin Mesir dan sayap politiknya Hizbul Huriyah wal ‘Adalah (Partai Kebebasan dan Keadilan) mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya tidak akan memaksakan jilbab, hijab atau cadar terhadap perempuan Mesir dan menambahkan bahwa IM akan mematuhi untuk menegakkan kebebasan pribadi untuk semua warga negara.
Ketua partai Mohamed Morsy menegaskan partainya merupakan kepatuhan, penghormatan dan komitmen terhadap kebebasan pribadi dari semua orang di Mesir pada pertemuan dengan diplomat Mesir di kementerian luar negeri negara itu.
“Ikhwanul Muslimin dan partainya menghormati kebebasan pribadi,” kata Morsy.
Pertemuan ini yang pertama dari jenisnya yang diadakan dengan seorang pejabat dari Ikhwanul Muslimin karena partai FJP mereka memenangkan hampir separuh dari semua kursi di parlemen baru.
Dia terus mengatakan bahwa kebebasan pribadi di Mesir “akan tetap tidak tersentuh pada kondisi tidak merugikan masyarakat.”
Pernyataan itu disampaikan sebagai respon terhadap pertanyaan yang diajukan tentang sikap Ikhwanul Muslimin terhadap jilbab. Tidak seperti mereka yang lebih konservatif yaitu rekan-rekan hizbun Nuur di parlemen, yang telah menyerukan pelarangan alkohol, bikini, dan telah mendorong jilbab untuk dikenakan, IM dan partainya yang sudah berulang kali mengatakan mereka tidak akan mengimplementasikan program tersebut.
Morsy mengatakan konsep ketaatan IM “membingungkan bagi banyak orang, dan bahwa itu adalah bagian dari tanzhim Ikhwanul Muslim.”
Dia menambahkan bahwa ketaatan “berarti bahwa itu adalah tanzhim dan bukan personal dan saya anggota Ikhwanul Muslimin,” dalam menanggapi pertanyaan yang berkenaan tentang firaq (perpecahan) di dalam kelompok IM yang telah terlihat sejumlah anggota IM dipaksa keluar dalam beberapa bulan terakhir.
(bikyamasr)
۞۩ Sunniy Salafy ۩۞ 
Menunjukkan jahilnya