Riyadh – Bentrokan berdarah melibatkan personil militer dan sipil di Provinsi Qatif, sebelah timur Arab Saudi, Senin, 3 Oktober 2011 malam waktu setempat, menyebabkan 14 orang cedera.
Pihak keamanan mensinyalir kerusuhan itu dipicu oleh “hasutan asing”, namun tanpa menjelaskan lebih maksudnya. Selama ini, minoritas Syiah tinggal di kawasan timur Arab Saudi, kerap melakukan unjuk rasa.
Media milik Kerajaan melaporkan, akibat bentrokan tersebut delapan personil militer dan tiga warga sipil luka-luka. Kantor berita negara SPA mengutip keterangan Menteri Dalam Negeri menyebutkan kerusuhan itu dipicu oleh “sekelompok orang pelanggar hukum dan perusuh mengendarai motor memasuki perkampungan al-Awamia dekat Kota Qatif. “Mereka membawa bom bensin.”
“Kelompok ini diindikasikan mendapatkan hasutan dari sebuah negara asing untuk melakukan kerusuhan dan mengganggu stabilitas negara,” demikian laporan SPA. Kekuatan asing itu, jelasnya lagi, adalah Iran.
Menteri Dalam Negeri memperingatkan kepada siapapun agar tak mencoba-mencoba membuat onar di Arab Saudi. Menurutnya, Kerajaan tidak akan mengizinkan siapa saja menganggu keamanan dan stabilitas negara, termasuk di dalamnya adalah melakukan sabotase. “Bla itu terjadi, maka akan dihadapi dengan kekuatan tangan besi.”
TEMPOInteraktif
Tinggalkan komentar