SANAA – Ali Abdullah Saleh, Senin secara resmi menyerahkan kekuasaan kepada Presiden baru Abd-Rabbu Mansour Hadi, menandai akhir 33 tahun pemerintahannya di negara Arab.
Pemindahan kekuasaan formal diadakan di istana kepresidenan di ibukota Sanaa dalam sebuah upacara singkat yang secara langsung dihadiri oleh pejabat tinggi lokal dan asing, termasuk kunjungan Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Teluk (GCC) Abdullatif al-Zayani, Kepala Liga Arab (AL) Nabil al-Arabi dan utusan PBB untuk Yaman Jamal bin Omar.
“Saya menyerahkan bendera revolusi, republik, kebebasan dan keamanan ke tangan … dengan aman sebagai bagian dari inisiatif Teluk yang ditengahi,” kata Saleh pada upacara tersebut.
“Keamanan Yaman adalah bagian dari keamanan wilayah,” kata Saleh, mendesak masyarakat internasional untuk mendukung upaya penggantinya untuk membangun kembali negara itu.
“Hari ini, kita sedang meletakkan basis baru untuk transfer kekuasaan yang damai,” kata Saleh, yang tampil dengan tangan yang bersarung dari cedera yang dideritanya dalam serangan bom di istananya pada bulan Rajab 1432H / Juni tahun lalu, yang memaksa dia untuk mencari pengobatan di Arab Saudi dan Amerika Serikat.
Sementara itu, Hadi menyatakan penghargaan kepada Saleh dan berkata “krisis ini adalah rumit dan sulit serta membutuhkan kerja sama dari semua orang terhormat.”
“Saya berharap kita bertemu setelah dua tahun untuk mengucapkan selamat tinggal pada kepemimpinan saya dan menerima kepemimpinan baru,” kata Hadi pada upacara, yang diboikot oleh koalisi oposisi, termasuk pemerintahan transisi Perdana Menteri Mohamed Basindwa.
Dalam pidato televisi setelah mengambil sumpah pada hari Sabtu sebelum parlemen Yaman, presiden yang baru berjanji akan melakukan reformasi selama masa transitional, untuk membuka dialog nasional dengan semua faksi politik di Yaman, dan untuk melanjutkan pertempuran melawan khawarij al-Qaeda.
(Xinhua)
۞۩ Sunniy Salafy ۩۞ 
Tinggalkan komentar