Haramnya Tathayyur (Anggapan Sial Karena Seseorang Atau Sesuatu)

asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz Sulaiman al-Qar’awi

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَإِذَا جَاءَتْهُمُ الْحَسَنَةُ قَالُوا لَنَا هَذِهِ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَطَّيَّرُوا بِمُوسَى وَمَنْ مَعَهُ أَلا إِنَّمَا طَائِرُهُمْ عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لا يَعْلَمُونَ

“Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: “Ini adalah karena (usaha) kami”. Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka bertathayyur kepada Musa dan orang-orang yang bersamanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (al-A’raaf: 131)

Penjelasan per-kata

    Kemakmuran : yakni kebahagiaan, kelapangan, kemudahan, dan kesehatan.
    Ini adalah karena (usaha) kami : Kami yang mengusahakannya dan kami berhak mendapatkannya.
    Kesusahan : yakni kesengsaraan, kesempitan, musibah, dan penyakit.
    Mereka bertathayyur kepada Musa dan orang-orang yang bersamanya : yakni mereka melemparkan sebab kesialan kepada Musa dan dan orang-orang yang bersamanya. Dan menganggap bahwasanya apa-apa yang datang kepada mereka dari musibah-musibah karena disebabkan adanya Musa dan orang-orang yang bersamanya.
    Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah : yakni apa-apa yang menimpa mereka sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala sebelumnya, disebabkan kufurnya mereka dan sikap mereka yang mendustakan ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
    Akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui : yakni tidak mengetahui bahwasanya kebaikan dan keburukan sudah ditakdirkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Penjelasan global

Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam ayat ini mensifatkan tentang sikap fir’aun dan kaummnya terhadap Musa dan pengikutnya. Bahwasanya apabila turun kepada mereka suatu keburukan, mereka melemparkan sebab kesialan kepada Musa dan pengikutnya.
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan batilnya anggapan mereka dan yang benar adalah bahwasanya apa-apa yang menimpa mereka dari keburukan itu datangnya dari Allah Ta’ala sebagai hasil yang disebabkan kufurnya mereka dan sikap mereka yang mendustakan ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan bahwa mereka bersikap seperti itu (yakni menyandarkan kesialan kepada orang lain dan tidak merasa bahwa kesialan itu disebabkan dirinya sendiri) disebabkan kebodohan mereka dan ceteknya ilmu mereka bahwa Allah lah yang mentakdirkan kebaikan dan keburukan.

Faidah hadits ini

1. Bahwasanya kebaikan dan keburukan adalah takdir dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
2. Haramnya mengkufuri nikmat.
3. Haramnya bertathayyur dan melemparkan kesialan kepada orang lain.
4. Bahwasanya kebodohan pangkal dari segala keburukan.

Ayat ini menunjukkan atas bahwasanya tathayyur adalah syirik dikarenakan mengikatkan qalbu kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menetapkan sebab terjadinya sesuatu bukan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

[Dinukil dari kitab al-Jadid Syarhu Kitabut Tauhid, Penulis asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz Sulaiman al-Qar’awi, hal. 250-251]

Baca juga 5 artikel terakhir di Blog Sunniy Salafy:

Kami adalah penuntut ilmu, seorang sunniy salafy

Ditulis dalam Al Jadid Syarah Kitabut Tauhid, Tauhid Prioritas Utama
1 comments on “Haramnya Tathayyur (Anggapan Sial Karena Seseorang Atau Sesuatu)
  1. raihanah berkata:

    semoga allah men
    jauhkan kita dari menyekutukanNya dg apapun

Tinggalkan komentar

KALENDER HIJRIAH

"Bukan suatu aib bagi seseorang untuk menampakkan manhaj Salafus Shalih, menisbatkan diri dan bersandar kepadanya bahkan wajib menerimanya dengan (menurut) kesepakatan para ulama karena sesungguhnya manhaj Salafus Shalih itu tidak lain hanyalah kebenaran." (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Kitab Al Fatawa 4/149)

:: Pengunjung Blog Sunniy Salafy disarankan menggunakan Google Chrome [Klik disini] supaya daya jelajah anda lebih cepat ::

Radio Sunniy Salafy

Kategori
Permata Salaf

image