asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz Sulaiman al-Qar’awi
Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الأصْنَامَ
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Wahai Rabbku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (Ibrahim: 35)
Penjelasan per-kata
Jadikanlah negeri ini: Yakni Makkah al-Mukarramah.
Negeri yang aman: Yakni penduduknya dalam keadaan tenteram.
al-Ashnaam: Kata jamak dari shanam (berhala), yaitu apa-apa yang dibuat dalam bentuk gambar kemudian disembah, dan patung adalah keumuman dari ashnaam.
Penjelasan global
Allah Subhanahu wata’ala mengabarkan dalam ayat ini bahwasanya Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam mendoakan negeri Makkah dengan keamanan dan kesejahteraan. Dan mendoakan dirinya, keluarganya, dan anak cucunya untuk tetap menyembah Allah Azza wajalla dan terhindar dari penyembahan terhadap gambar dan patung. Dan manusia telah terfitnah dengannya manakala menjadikan gambar dan patung sebagai objek yang disembah.
Faidah Ayat ini
1. Keutamaan kota Makkah ketimbang kota yang lainnya.
2. Nabi Ibrahim telah mendoakan kota Makkah dengan keamanan dan kesejahteraan.
3. Penetapan manfaat berdoa.
4. Pokok agama para Rasul adalah satu, yaitu tauhid.
5. Terkabulnya doa nabi Ibrahim yang telah mendoakan keturunannya.
6. Haramnya menyembah gambar dan patung.
Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwasanya Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam dengan imannya yang kuat begitu takut kalau dirinya dan anak cucunya berbuat syirik. Maka dari itu wajib atas kita, bahwa takut berbuat syirik adalah perkara yang utama.
[Dinukil dari kitab Al Jadid Syarhu Kitabut Tauhid, Karya asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz Sulaiman al-Qar’awi]
Baca juga 5 artikel terakhir di Blog Sunniy Salafy:
Tinggalkan komentar