Memulai Dakwahnya Yang Pertama Kali Dengan Tauhid

asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz Sulaiman al-Qar’awi

Ibnu Abbas Radhiallahu’anhuma berkata: ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mengutus Muadz bin Jabal ke Yaman, beliau Shallallahu’alaihi wasallam bersabda kepadanya,

إِنَّكَ تَأْتِي قَوْمًا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ، فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوْهُمْ إِلَيْهِ شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله – وفي رواية : إِلَى أَنْ يُوَحِّدُوا الله -، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوْكَ لِذَلِكَ فَأَعْلِمهُمْ أَنَّ الله افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْس صَلوات فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوْكَ لِذَلِكَ فَأَعْلِمُهُمْ أَنَّ الله افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً تُؤْخذ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوْكَ لِذَلِكَ فَإِيَّاكَ وكرائم أَمْوَالِهِمْ، وَاتَّقِ دعوةَ المظلوم فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ الله حِجَابٌ

“Sesungguhnya engkau akan mendatangi Ahlul Kitab. Jika engkau telah sampai kepada mereka maka ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tidak ada llah (yang berhak disembah) kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasullullah.” (Dalam riwayat lain: “Supaya mereka mentauhidkan Allah.”) “Kalau mereka mentaatimu (Dalam riwayat lain: “Apabila mereka telah mengenal Allah”), maka kabarkan kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka shalat lima kali sehari semalam. Apabila mereka telah mentaatimu dalam perkara itu, kabarkanlah bahwa Allah mewajibkan atas mereka zakat yang diambil dari orang- orang kaya mereka dan diberikan kepada para fakirnya. jika mereka mentaatimu dalam perkara itu, maka jauhkanlah dirimu dari harta pilihan mereka dan takutlah kamu terhadap doa orang yang teraniaya, karena sesungguhnya tidak ada hijab antara dia dengan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Penjelasan per-kata

Ahul Kitab: mereka adalah orang-orang Yahudi dan Nashara (Kristen).
Mentaatimu dalam perkara itu: beriman dengannya dan mengamalkannya.
Hijab antara dia dengan Allah: tabir penghalang antara dia dengan Allah.

Penjelasan global

Nabi Shallallahu’alaihi wasallam mengutus Muadz bin Jabal untuk berdakwah ke negeri Yaman, beliau Shallallahu’alaihi wasallam mengarahkannya tentang apa-apa yang wajib untuk dilakukan. Dan memulainya dengan dakwah kepada tauhid dan mengesakan Allah Ta’ala dalam ibadah. Jika mereka telah menerima hal tersebut, maka sampaikan kepada mereka kewajiban-kewajiban setelah tauhid yaitu sholat dan zakat yang juga merupakan perkara utama. Karena sesungguhnya atas mereka hendaknya diperhatikan keadilan. Maka janganlah memudharatkan mereka dengan mengambil harta terbaik mereka karena hal itu menzhalimi mereka. Tidak ada tabir penghalang jika mereka berdoa atasnya, dan doa orang yang terzhalimi itu dikabulkan.

Faidah Ayat ini

1. Tauhid adalah yang harus didakwahkan pertama kali
2. Dakwah itu secara bertahap dari mulai yang terpenting kemudian yang penting setelahnya
3. Wajibnya sholat lima waktu
4. Wajibnya zakat
5. Bahwasanya zakat tidaklah disalurkan untuk orang kafir (non Muslim)
6. Bahwasanya fakir termasuk dari yang berhak menerima zakat
7. Boleh menyalurkan seluruh zakat hanya kepada satu golongan dari 8 ashnaf
8. Tidak boleh menyalurkan zakat di luar wilayahnya kecuali jika sudah tidak ada orang fakir di dalamnya
9. Tidak boleh menyalurkan zakat untuk orang kaya
10. Haramnya berbuat zhalim dengan segala macamnya.
11. Terkabulnya doa yang yang terzhalimi (teraniaya) meskipun dia itu banyak berbuat dosa.

Hadits ini menunjukkan atas bahwasanya yang pertama kali dimulai seorang DA’I adalah dakwah kepada syahadat Laa Ilaaha illallah (DAKWAH TAUHID).

[Dinukil dari kitab Al Jadid Syarhu Kitabut Tauhid, Karya Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz Sulaiman Al Qar’awi, hal. 64-66]

Baca juga 5 artikel terakhir di Blog Sunniy Salafy:

Kami adalah penuntut ilmu, seorang sunniy salafy

Ditulis dalam Al Jadid Syarah Kitabut Tauhid, Tauhid Prioritas Utama

Tinggalkan komentar

KALENDER HIJRIAH

"Bukan suatu aib bagi seseorang untuk menampakkan manhaj Salafus Shalih, menisbatkan diri dan bersandar kepadanya bahkan wajib menerimanya dengan (menurut) kesepakatan para ulama karena sesungguhnya manhaj Salafus Shalih itu tidak lain hanyalah kebenaran." (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Kitab Al Fatawa 4/149)

:: Pengunjung Blog Sunniy Salafy disarankan menggunakan Google Chrome [Klik disini] supaya daya jelajah anda lebih cepat ::

Radio Sunniy Salafy

Kategori
Permata Salaf

image